Hadiri Perayaan Waisak Berani, Anies Bicara Makna Bhinneka Tunggal Ika

Hadiri Perayaan Waisak Berani, Anies Bicara Makna Bhinneka Tunggal Ika

Infocakrawala.com – JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan , hadir di Perayaan Waisak lalu Diskusi Lintas Agama yang mana diadakan Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (DPP Berani), Hari Sabtu (8/6/2024). Acara yang tersebut dilakukan dalam Wisma Sangha Theravada Indonesia (STI) DKI Jakarta itu dihadiri tokoh lintas agama.

Anies yang tersebut hadir pada acara yang dimaksud memberikan arahan ketika berbicara tentang dialog peradaban lintas iman merawat dunia menjaga keberadaan masyarakat. Semua menyadari bahwa negeri ini amat Bhinneka Tunggal Ika.

“Bila kami merefleksikan, maka kita akan merasakan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang mana ada di area lambang negara kita Garuda Pancasila itu kalimat yang tersebut mencerminkan suasana kita, ada Bhinneka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetap saja sama-sama lalu bersatu. Hal ini tiada terjadi dalam bangsa-bangsa lain,” ujarnya.

Dia mengatakan, bangsa ini sanggup mempersatukan menjadi sebuah kalimat dahsyat. “Kata tunggal dikarenakan itu yang memproduksi kita menyatu. Di sisi lain kita menghargai merawat bhinnekanya sehingga bhinekanya tiada hilang, ia tetap memperlihatkan menjadi bagian dari sebuah tunggalnya bangsa Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Berani Pdt. Lorens Manuputty mengapresiasi acara ini. Dia mengamati bahwa Indonesia ada dua krisis yakni kepemimpinan kemudian ideologi.

“Sebagai generasi sekarang nilai Pancasila berkurang serta budaya asing diterima sehingga keributan seringkali terjadi,” ujarnya.

Daniel johan selaku inisiator Berani mengungkapkan komitmen alam menjaga dunia, tapi merawat kemanusiaan. “Krisis yang tersebut pada waktu ini berlangsung, krisis hukum, urusan politik serta jangan sampai krisis kepercayaan. Inilah yang tersebut kita jaga jangan sampai terjadi,” katanya.

Acara ini dihadiri oleh pemuka agama buddha, YM. Bhikku Dhammasubo Mahathera, Romo Franz Magnis Suseno, pemuka agama Hindu, Kanjeng Astono, Pemuka agama Kristen, Pdt. Gomar Gultom, kemudian Pemuka Agama Konghucu Budi Santoso Tanuwibowo, juga dari Perwakilan Masjid Istiqlal, KH Mulawarman Hannase.