Bisnis  

Rupiah Melemah Nyaris Rp16.300, Hati-hati Utang Membengkak

Rupiah Melemah Nyaris Rp16.300, Hati-hati Utang Membengkak

Infocakrawala.com – JAKARTA – Skor tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 3 poin poin atau 0,02 persen ke level Rp16.294 pasca sebelumnya di tempat Rp16.291 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.296 per dolar AS.

Pengamat bursa uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar Amerika Serikat stabil di tempat dekat level tertinggi satu bulan pada hari ini setelahnya rebound pada beberapa pertemuan terakhir untuk mengantisipasi isyarat pada Rabu pertemuan bank sentral AS.

“The Fed akan mengadakan konferensi dua hari pada hari Rabu dan juga diperkirakan tak akan mengubah suku bunga. Namun setiap sinyal mengenai langkah suku bunga dalam masa depan akan diawasi dengan ketat teristimewa di tempat sedang maraknya ramalan mengenai kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September,” tulis Ibrahim di risetnya, Rabu (12/6/2024).

Para pelaku lingkungan ekonomi juga mewaspadai kemungkinan sikap hawkish dari The Fed, di area sedang tingginya kenaikan harga dan juga kuatnya lingkungan ekonomi tenaga kerja. Sebelum pertemuan Fed, data indeks harga jual konsumen juga akan dirilis pada Rabu, lalu diperkirakan menunjukkan naiknya harga tetap saja stabil pada bulan Mei. Tren seperti ini memberi The Fed lebih banyak sejumlah dorongan untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih banyak lama.

Data kenaikan harga Tiongkok yang mana beragam juga memunculkan beberapa kegelisahan terhadap pemulihan dunia usaha di area negara tersebut. Meskipun pemuaian indeks harga jual produsen menyusut pada laju paling lambat pada 15 bulan pada bulan Mei, naiknya harga indeks harga jual konsumen meningkat kurang dari perkiraan, hampir bukan berada di tempat luar wilayah kontraksi. Angka yang dimaksud menunjukkan bahwa belanja konsumen yang mana merupakan pendorong utama perekonomian Tiongkok masih lemah, bahkan ketika aktivitas pabrik meningkat.

Dari sentimen domestik, ekonom menyambut baik pernyataan Bank Planet yang mana kembali meningkatkan proyeksi pertumbuhan sektor ekonomi global tahun ini oleh sebab itu ekspansi Amerika Serikat yang dimaksud kuat, sembari menyampaikan peringatan bahwa inovasi iklim, perang, lalu utang yang membengkak akan semakin merugikan.

Bank ini meninggal proyeksinya menjadi 2,6 persen dari perkiraan 2,4 persen di area Januari akan menjadi akhir dari setengah dekade terburuk di pertumbuhan perdagangan sejak tahun 1990-an. Proyeksi naiknya peningkatan ekonomi global akan berdampak positif terhadap perekonomian asia tenggara, khususnya Indonesia yang tersebut digadang-gadang baik oleh pemerintah ataupun Bank Indonesia berada di tempat kisaran 5,11 persen secara tahunan.

Dan sebagian besar peningkatan ini berasal dari Bank Bumi yang dimaksud meninggal proyeksi pertumbuhan Amerika Serikat menjadi 2,5 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,6 persen. Sedangkan tingkat pemuaian global diperkirakan akan turun menjadi 3,5 persen tahun ini kemudian 2,9 persen pada tahun 2025, tetapi turun tambahan lambat dari yang diproyeksikan pada Januari. Hal ini menandakan bahwa banyak bank sentral akan tetap memperlihatkan berhati-hati di memangkas suku bunga, yang mana kemungkinan besar akan tetap memperlihatkan tinggi menurut standar sebelum pandemi, dengan rata-rata sekitar 4 persen pada tahun 2025 hingga 2026.

Meskipun perkembangan perdagangan akan meningkat sedikit tahun ini dari kemandekan tahun lalu, Bank Bumi memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi akhir dari setengah dekade terburuk di pertumbuhan perdagangan sejak tahun 1990-an. Berdasarkan data dalam atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di area rentang Rp16.250 – Rp16.320.