Bisnis  

Batalkan Kesepakatan dengan Rusia, Bank Italia Harus Bayar Rp7,8 Ribu Miliar

Batalkan Kesepakatan dengan Rusia, Bank Italia Harus Bayar Rp7,8 Ribu Miliar

Infocakrawala.com – JAKARTA – Pengadilan Rusia memerintahkan bank UniCredit Italia untuk membayar sebesar USD479,44 jt atau setara Rp7,8 triliun (Kurs Rp16.351/USD), pasca membatalkan pembentukan joint venture dengan perusahaan raksasa energi Rusia, Rusia Gazprom lalu Linde Jerman. Hal ini berdasarkan dokumen pengadilan seperti dilansir RT.

UniCredit merupakan, salah satu pemberi pinjaman penjamin di kesepakatan memulai pembangunan pabrik pemrosesan gas dalam Ust Luga, dekat St. Petersburg, melalui bidang usaha patungan yang disebut RusChemAlliance dengan komposisi 50% dimiliki oleh Gazprom. Proyek ini dibatalkan dikarenakan sanksi Barat berhadapan dengan konflik Ukraina.

RusChemAlliance yang berbasis dalam St. Petersburg mengajukan, gugatan sebagai bagian dari klaim untuk mencari kompensasi dari UniCredit sebab diduga gagal memenuhi kewajibannya ketika kesepakatan gagal.

“Klaim itu dipenuhi sepenuhnya,” kata Pengadilan Arbitrase St. Petersburg pada sebuah pengajuan.

Semua ini bermula ketika Linde, perusahaan bidang dan juga teknik selama Jerman, menimbulkan kesepakatan dengan RusChemAlliance untuk memulai pembangunan pabrik pada tahun 2021. Namun, perusahaan menarik diri dari kontrak pasca pertempuran negara Ukraina pecah, dimana diterangkan kebijakan itu sesuai dengan sanksi Barat, menurut laporan perusahaan tahun 2022.’

Bulan lalu, Pengadilan Arbitrase Wilayah St. Petersburg dan juga Leningrad mengambil tindakan sementara menghadapi klaim RusChemAlliance terhadap UniCredit. Bank Italia memohon agar prosesnya dibatalkan, tetapi pengadilan malah memutuskan untuk menyita properti serta aset senilai USD494,4 jt dari usaha UniCredit pada Rusia.

UniCredit mengutarakan, pada bulan Mei bahwa penyitaan tersebut, semata-mata mempengaruhi sebagian kecil dari aset unit Rusia, tidak seluruh anak perusahaan. UniCredit adalah salah satu dari sedikit pemberi pinjaman Uni Eropa yang tersebut terus beroperasi dalam Rusia, setelahnya beberapa bank asing meninggalkan negara itu lantaran sanksi Barat terkait Ukraina.

Anak perusahaan dari bank Italia itu memungkinkan adanya pembayaran euro ke juga dari Rusia, serta termasuk pada daftar bank sentral Rusia dari 13 lembaga kredit yang digunakan penting secara sistemik.

Langkah pengadilan Rusia diadakan pasca Uni Eropa memberlakukan sanksi putaran ke-14 yang mana memiliki target gas alam cair (LNG) Rusia pada awal bulan ini. Brussels telah lama melarang ekspor ulang LNG Rusia melalui blok tersebut, meskipun pengiriman untuk keperluan domestik UE tidaklah terpengaruh.