Bisnis  

Unilever PHK Besar-besaran dalam Eropa, 3.200 Pekerja Bakal Dipangkas

Unilever PHK Besar-besaran di Eropa, 3.200 Pekerja Bakal Dipangkas

Infocakrawala.com – JAKARTA – Unilever berencana memangkas sepertiga pekerja merekan di dalam Eropa pada akhir 2025, sebagai bagian dari upaya direktur utama baru di menghidupkan kembali pertumbuhan kegiatan bisnis produsen barang-barang konsumen tersebut. Organisasi yang dimaksud pemegang sahamnya dimiliki mulai dari miliarder, penanam modal hingga anggota majelis itu terus berjuang merampingkan bisnisnya.

CEO Hein Schumacher yang mana mengambil alih tahun lalu, menyusun rencana pada bulan Oktober untuk mengungguli kembali kepercayaan pemodal pasca berkinerja buruk di beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya pada bulan Maret, pihak perusahaan mengutarakan akan segera melakukan penghematan yang akan mempengaruhi sekitar 7.500 karyawan secara global. Sementara itu Unilever mengungkap, akan segera memulai proses konsultasi dengan mereka itu yang digunakan terkena dampak pemutusan hubungan kerja atau PHK pada Eropa.

Disebutkan ada 3.200 pekerja akan terkena PHK di dalam wilayah tersebut. “Kami menyadari kecemasan yang mana disebabkan oleh proposal ini pada antara para pekerja kami,” katanya di sebuah pernyataan.

Financial Times pertama kali melaporkan rinciannya. Pemotongan yang dimaksud merupakan bagian dari acara produktivitas yang dimaksud diberitahukan pada bulan Maret, yang mana mencakup sebanyak 7.500 PHK.

“Dampak bersih yang diharapkan di peran dalam Eropa antara sekarang juga akhir 2025 berada di area kisaran 3.000 hingga 3.200 peran,” kata Constantina Tribou, chief human resources officer.

“Langkah-langkah ini berarti PHK terbesar dalam Unilever selama beberapa dekade,” ungkap Hermann Soggeberg, kepala Dewan Pekerjaan Eropa Unilever di sebuah surat terhadap staf yang digunakan dilansir Reuters.

Dia mengatakan, sangat keliru mengumumkan pengurangan yang disebutkan sebagai “Program Produktivitas” lantaran orang-orang yang telah dilakukan bekerja kemudian produktif ketika ini akan kehilangan mata pencaharian mereka.

Unilever telah dilakukan mengambil langkah-langkah kegiatan bisnis sebagai bagian dari rencananya merevitalisasi pertumbuhan. Pada bulan Maret, mereka itu mengumumkan akan memisahkan industri es krimnya, rumah bagi brand populer seperti Magnum serta Ben & Jerry’s.

“Dari sudut pandang pemegang saham, pembaharuan haluan jelas diperlukan pada perusahaan yang berkinerja buruk, penampilan orang aktivis pada daftar pemegang saham biasanya merupakan indikator yang tersebut jelas,” ungkap Jack Martin, pribadi manajer portofolio pada Oberon Investments.

“Penjualan industri es krim adalah langkah pertama, tetapi bergerak untuk merampingkan tenaga kerja di beberapa bulan mendatang lalu dibutuhkan kelanjutannya untuk memberikan nilai untuk pemegang saham,” bebernya.