Daftar 25 Kapolri dari Raden Said Soekanto Tahun 1945 hingga Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Daftar 25 Kapolri dari Raden Said Soekanto Tahun 1945 hingga Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Infocakrawala.com – JAKARTA – Daftar Kapolri berikut ini dari masa ke masa sepanjang sejarah. Nama-namanya mampu ditelusuri mulai dari Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo hingga Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang tersebut pada masa kini masih terlibat menjabat.

Kapolri merupakan pimpinan tertinggi di organisasi Polri. Jabatan yang disebutkan dipegang perwira tinggi (Pati) atau jenderal bintang 4.

Pada sejarahnya, Polri mempunyai riwayat panjang pada perjalanannya, termasuk pada hal kepemimpinan. Sepanjang itu, Polri sudah ada dipimpin berbagai nama berbeda yang dimaksud berstatus Kapolri. Berikut ini daftarnya.

Daftar Kapolri dari Masa ke Masa

1. Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo

Masa jabatan: 29 September 1945 – 14 Desember 1959

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kapolri pertama yang pernah menjabat. Pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 7 Juni 1908 ini mulai menjabat pada 29 September 1945 pasca dilantik oleh Presiden Soekarno.

Posisi Kapolri ditempati Raden Said Soekanto sampai 14 Desember 1959. Setelahnya, ia digantikan oleh Soekarno Djojonegoro.

2. Jenderal Polisi (Purn) Soekarno Djojonegoro

Masa jabatan: 14 Desember 1959 – 30 Desember 1963

Soekarno Djojonegoro ditunjuk sebagai Kapolri menggantikan Soekanto Tjokrodiatmodjo pada Desember 1959. Pria kelahiran 15 Mei 1908 ini berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah.

Masa kepemimpinannya ditandai beragam konflik baik dengan Belanda maupun pemberontakan-pemberontakan pada negeri yang mana dilaksanakan PKI, DI/TII, APRA, dan juga lainnya. Pada eranya juga Korps Bhayangkara bergabung ke pada ABRI tahun 1960.

3. Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Danoekoesoemo

Masa jabatan: 30 Desember 1963 – 8 Mei 1965

Berikutnya ada Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Danoekoesoemo. Pria kelahiran Tulungagung, 28 Februari 1922 ini merupakan Kapolri ketiga di sejarah.

Dulunya, Soetjipto pernah mengikuti institusi belajar di area Sekolah Bagian Tinggi Kepolisian Sukabumi pada 1943 kemudian memilih kesatuan Brigade Mobil (Brimob). Tercatat, ia juga pernah mengemban jabatan strategis lain seperti Wakil Koordinator juga Inspektur Mobile Brigade Polisi Jawa Timur (1951) hingga Wakil Koordinator serta Inspektur Mobrig Polisi Jawa Tengah tahun 1954.

4. Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Joedodihardjo

Masa jabatan: 9 Mei 1965 – 15 Mei 1968

Jenderal Polisi (Purn) Soetjipto Joedodihardjo lahir di dalam Bondowoso, Jawa Timur pada 27 April 1917. Selama mengabdi di tempat Korps Bhayangkara, ia telah berbagai menduduki jabatan penting, termasuk Kapolri (1965-1968).

Saat jadi Kapolri, mulai berdiri Akademi Angkatan Kepolisian pada 1 Oktober 1965. Namun, statusnya kembali berubah pada 16 Desember 1965, tepatnya ketika akademi itu disatukan ke di lembaga pendidikan ABRI kemudian menjadi AKABRI Bagian Kepolisian.

5. Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso

Masa jabatan: 15 Mei 1968 – 2 Oktober 1971

Nama Hoegeng Imam Santoso mungkin saja sudah ada cukup familiar bagi penduduk Indonesia. Kapolri yang dimaksud menjabat periode 1968-1971 ini dikenal sebagai polisi jujur, sederhana, juga berdedikasi tinggi.

Hoegeng sendiri lahir pada Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921. Dia menjadi Kapolri ke-5 ketika menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo.

6. Jenderal Polisi (Purn) Mohamad Hasan

Masa jabatan: 3 Oktober 1971 – 24 Juni 1974

Kemudian, ada nama Jenderal Polisi (Purn) Mohamad Hasan. Dia menjadi Kapolri menggantikan Hoegeng untuk periode 1971-1974.

7. Jenderal Polisi (Purn) Widodo Budidarmo

Masa jabatan: 26 Juni 1974 – September 1978

Widodo Budidarmo merupakan Kapolri ke-7 yang dimaksud menjabat selama empat tahun terhitung sejak 26 Juni 1974 hingga 25 September 1978. Menariknya, beliau menjadi Kapolri nonmuslim pertama di sejarah kepolisian dalam Indonesia.

Pada riwayatnya, Widodo adalah lulusan Sekolah Tinggi Bidang Studi Kepolisian 1955. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 September 1927 ini juga sudah ada kenyang pengalaman, termasuk sebelum menjadi Kapolri.

8. Jenderal Polisi (Purn) Awaloedin Djamin

Masa jabatan: 26 September 1978 – 3 Desember 1982

Jenderal Polisi (Purn) Awaloedin Djamin merupakan Kapolri periode 26 September 1978–3 Desember 1982. Polisi kelahiran Padang, Sumatera Barat, 26 September 1927 ini mempunyai riwayat lembaga pendidikan mentereng, termasuk meraih gelar kejuaraan doktor (PhD) dari School of Public Administration, Universitas California Selatan tahun 1963.

Saat menjadi Kapolri, Awaloedin mengarahkan Polri menjadi lembaga yang mana dinamis juga profesional. Dia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan keamanan masyarakat, termasuk keberadaan Satpam.

9. Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo

Masa jabatan: 4 Desember 1982 – 6 Juni 1986

Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo adalah Kapolri periode 4 Desember 1982 hingga 6 Juni 1986. Sebelum menjadi Kapolri, pria kelahiran 21 September 1930 ini juga pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.

10. Jenderal Polisi (Purn) Mochammad Sanoesi

Masa jabatan: 7 Juni 1986 – 19 Februari 1991

Jenderal Polisi (Purn) Mochammad Sanoesi lahir pada 15 Februari 1935 dalam Bogor, Jawa Barat. Dia adalah Kapolri ke-10 yang dimaksud menjabat periode 7 Juni 1986 hingga 19 Februari 1991.

11. Jenderal Polisi (Purn) Kunarto

Masa jabatan: 20 Februari 1991 – 1993

Kunarto menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Mochammad Sanoesi. Masa jabatannya sejak 20 Februari 1991 sampai 5 April 1993.

Sebelum itu, Kunarto juga pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Soeharto sejak 1979 – 1986. Pada akhir hayatnya, Kunarto meninggal dunia di area RS Internasional Surabaya, 28 September 2011 lalu jenazahnya dimakamkan di tempat Taman Makam Pahlawan Kalibata Ibukota Indonesia Selatan.

12. Jenderal Polisi (Purn) Banurusman Astrosemitro

Masa jabatan: 6 April 1993 – 14 Maret 1996

Jenderal Pol (Purn) Banurusman Asrtrosemitro lahir Tasikmalaya, Jawa Barat, 24 September 1941. Dia mengawali karier pada Korps Bhayangkara pasca menyelesaikan rangkaian sekolah kepolisian pada 1965.