Bisnis  

Mesin Pertumbuhan Bermasalah, Perekonomian RI Kuartal II-2024 Diramal Melambat

Mesin Pertumbuhan Bermasalah, Perekonomian RI Kuartal II-2024 Diramal Melambat

Infocakrawala.com – JAKARTA – Menjelang pengumuman oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Ekonom Lembaga Penelitian Sektor Bisnis kemudian Publik (LPEM) Fakultas Kondisi Keuangan serta Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teuku Riefky menilai peningkatan ekonomi Indonesia melambat pada kuartal II-2024 dengan berkembang 4,97-5,01%.

Menurutnya, peningkatan yang disebutkan cuma didorong oleh minimnya faktor pendorong musiman juga tingginya ketidakpastian domestik serta global.

“Sehingga, perkembangan Pendapatan Domestik Bruto kemungkinan melambat di area Triwulan-II 2024. Kami mengestimasi Pendapatan Domestik Bruto akan meningkat sebesar 4,99 persen (yoy) (kisaran estimasi dari 4,97 persen hingga 5,01 persen) di tempat Triwulan-II 2024 serta 5,1 persen untuk FY2024 (kisaran estimasi 5,0 persen hingga 5,1 persen),” ujar Riefky pada risetnya, Hari Minggu (4/8/2024).

Adapun sektor ekonomi atau Ekonomi Nasional Indonesia berkembang 5,11% (yoy) di dalam kuartal pertama 2024, meningkat dari 5,04% (yoy) di area kuartal IV 2023 juga lebih tinggi tinggi dari peningkatan kegiatan ekonomi keseluruhan tahun 2023 yaitu sebesar 5,05% (yoy).

Secara umum, lanjut Riefky, mesin pertumbuhan sektor ekonomi di dalam kuartal I 2024 mirip dengan triwulan akhir 2023. Walaupun bertambah lebih tinggi tinggi, perekonomian Indonesia menunjukkan adanya indikasi permasalahan struktural, dengan pertumbuhannya sebagian besar didorong oleh faktor musiman.

Menurut Riefky, sekitar 45% dari aktivitas ekonomi Indonesia ditopang oleh semata-mata tiga sektor, yaitu pertanian, pengolahan, kemudian perdagangan.

“Ketiga sektor ini melanjutkan tren pertumbuhan di tempat bawah rata-rata nasional. Stagnansi yang digunakan persisten terjadi di tempat sektor pengolahan menguatkan indikasi terjadinya deindustrialisasi prematur,” katanya.

Di sisi lain, performa yang kurang baik dari sektor pertanian sedikit berbeda dengan kedua sektor lainnya. Walaupun ada peran aspek struktural terhadap performa sektor pertanian, beberapa faktor musiman juga mempengaruhi rendahnya pertumbuhan sektor pertanian di tempat kuartal I-2024.

Pertumbuhan sektor pengolahan sedikit meningkat dari 4,07% (yoy) di area kuartal IV 2023 ke 4,13% (yoy) dalam kuartal I 2024. Namun dilihat dari komponennya, subsektor di sektor lapangan usaha pengolahan miliki performa perkembangan yang sangat variatif dalam triwulan pertama 2024.