Alex Pereira Terima Tantangan Jake Paul Berduel pada Ring Tinju

Alex Pereira Terima Tantangan Jake Paul Berduel pada Ring Tinju

Infocakrawala.com – Alex Pereira tak sedikit pun mundur ketika Jake Paul menantangnya untuk bertarung di area menghadapi ring. Dia bahkan menantang balik petinju Youtuber itu untuk segera menyelesaikan kesepakatan pertarungan.

“Ayo pergi. Chama,” kata Pereira pada akun Instagram pribadinya (@alexpoatanpereira).

Paul secara tak terduga menantang Pereira seusai mengalahkan Mike Perry dengan kemenangan TKO pada ronde keenam di pertarungan yang berlangsung dalam Amalie Arena, Hari Senin (22/7/2024). Dia sesumbar akan datang mengalahkannya.

“Alex Pereira, kamu bilang ingin bertinju, aku rajanya,” teriak Paul dari melawan ring. “Ayo, kita bisa jadi mewujudkannya. Aku menginginkanmu Alex Pereira. Saya baru sekadar mengalahkan juara BKFC. Saya mengalahkan banyak juara UFC. Dia bilang ia ingin bertinju. Alex Pereira, pasca Mike Tyson, mari kita wujudkan.”

Saat beliau masih berdiri di area melawan ring, Paul sebenarnya terhubung dengan Pereira melalui panggilan Facetime. Saat itu ia bertanya untuk pemain Brasil itu kemudian manajernya apakah Pereira dapat mengakhiri kontraknya dengan UFC untuk mewujudkan pertarungan ini menjadi kenyataan.

Sangat diragukan bahwa UFC akan memutuskan kontrak Pereira cuma agar ia bisa saja melawan Paul. Namun influencer sosial berusia 27 tahun yang digunakan menjadi penggemar tinju ini bersikeras bahwa ia penting dengan pertarungan tersebut.

Paul menjelaskan selama usul seruan yang disebutkan pada konferensi pers pasca pertarungannya, yang sebenarnya dimulai pasca Anthony Joshua menyarankan agar Pereira melakukan transisi dari MMA ke tinju pada masa depan.

“Saya ingin semua orang. Saya menyukai olahraga ini. Dia men-tweet tentang keinginannya untuk terjun ke dunia tinju. Kami menampilkannya di dalam Facetime tepat pada menghadapi ring dan juga saya berkata, ‘Yo, bisakah kamu pergi dari dari kontrakmu?’ Jika beliau bisa jadi pergi dari dari kontraknya, mari kita jalankan. Ketika saya menanyakan hal itu kepadanya, ia harus berhenti sejenak. Dia memandang manajernya.

“Orang-orang ini bukanlah bos bagi diri merekan sendiri. Saya ingin semua asapnya, tetapi pada akhirnya, akankah Dana White membiarkannya keluar? Itu terlalu kecil risikonya apabila saya sanggup mempermalukan petarung nomor satu yang mana paling dipujinya ketika ini.”