Bisnis  

AQUA Dorong Sektor Bisnis Sirkular Tanggulangi Permasalahan Sampah

AQUA Dorong Industri Bisnis Sirkular Tanggulangi Permasalahan Sampah

Infocakrawala.com – JAKARTA – Produsen air minum kemasan AQUA menerapkan perekonomian sirkular sebagai salah satu solusi mengatasi permasalahan sampah di area Indonesia. Hal itu diwujudkan melalui tiga fokus utama, yakni pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi konsumen kemudian masyarakat, lalu pembaharuan kemasan pada produk.

Hal itu ditegaskan di kunjungan dari Kementerian Lingkungan Hidup juga Kehutanan (KLHK), Kementerian Industri (Kemenperin), lalu Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke prasarana Recycling Business Unit (RBU) Bali PET di area Denpasar, Bali. Pada kesempatan itu, AQUA mendemonstrasikan kapabilitasnya pada mendaur ulang kemasan pascakonsumsinya.

Kepala Lingkup Kondisi Keuangan Sirkular KLHK Wisti Noviani menyampaikan, apresiasinya menghadapi inisiatif AQUA di menggunakan kemasan daur ulang pada produk-produknya, termasuk pemanfaatan PET pada Galon Guna Ulangnya yang dimaksud baru. Hal ini merupakan salah satu upaya mengempiskan sampah kemasan plastik dari item air minum di kemasan serta menciptakan dampak positif bagi lingkungan.

“Kami berharap inisiatif ini dapat terus dilanjutkan, serta dapat menginspirasi para produsen makanan serta minuman lainnya untuk terus mengambil bagian berperan bergerak menghurangi sampah kemasannya, teristimewa sampah kemasan sekali pakai,” ungkapnya melalui siaran pers, Hari Sabtu (3/8/2024).

Menanggapi hal itu, Packaging Circularity Senior Manager Danone Indonesia Jeffri Ricardo menegaskan dukungan AQUA untuk pencapaian target pemerintah pada penanggulangan permasalahan sampah. AQUA, tegas dia, percaya bahwa penerapan sektor ekonomi sirkular merupakan salah satu solusi pada mengatasi permasalahan sampah di dalam Indonesia.

“Karena itu, AQUA terus menggalakkan penerapan perekonomian sirkular melalui aksi #BijakBerplastik dengan tiga fokus utama, yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi terhadap konsumen kemudian masyarakat, dan juga pengembangan kemasan pada produk,” paparnya.

Diketahui, AQUA telah lama berinovasi dengan menghadirkan item AMDK Galon Guna Ulang berbahan polycarbonate (PC), juga juga mengedarkan Galon Guna Ulang berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang ramah lingkungan. Keduanya pun aman dan juga memenuhi standar regulasi SNI juga BPOM. Pengaplikasian kemasan Galon Guna Ulang ini sejalan dengan komitmen #BijakBerplastik AQUA untuk menggunakan 100% kemasan yang mana dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau dapat dikomposkan. AQUA juga berusaha mencapai untuk meningkatkan elemen daur ulang di kemasan botol hingga 50%.

Bekerja sejenis dengan berbagai pihak, kata Jeffri, AQUA telah dilakukan menginisiasi pengembangan 6 unit usaha daur ulang, TPST, TPS3R, dan juga bank sampah yang tersebut tersebar pada Indonesia; serta memberdayakan hampir 10.000 pemulung di area seluruh Indonesia. Hasilnya, AQUA sudah pernah mengoleksi hingga 22.000 ton sampah plastik setiap tahunnya. “Plastik yang mana telah dilakukan diolah kemudian diproses kemudian didaur ulang menjadi berbagai item yang mana memiliki nilai ekonomi, khususnya menjadi unsur baku kemasan botol baru berbahan plastik daur ulang,” jelasnya.

Penggunaan kemasan guna ulang AQUA, imbuh Jefferi, bertujuan untuk memulai pembangunan kebiasaan reduce, reuse, lalu recycle (3R) di dalam masyarakat. Kemasan guna ulang ini juga menjadi pilihan yang mana ramah lingkungan lantaran berpotensi menurunkan hingga 83% emisi karbon, menghurangi pemakaian plastik hingga 78%, dan juga mampu menjaga dari pemanfaatan lebih lanjut dari 770.000 ton plastik baru setiap tahunnya.

“Dalam hal edukasi untuk konsumen kemudian masyarakat, AQUA mengatur kampanye nasional untuk institusi belajar daur ulang dengan menjangkau 100 jt orang serta 5 jt anak-anak,” imbuhnya.

Penanggulangan sampah plastik merupakan salah satu permasalahan utama dalam Indonesia. Sistem Data Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat, pada 2022 Indonesia menciptakan 21,19 jt ton sampah. Dari total sampah tersebut, 34,45% tak terkelola sehingga berpotensi mencemari sumber air juga laut serta lingkungan. eksekutif memiliki target pengurangan sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025 lalu berupaya menggerakkan keterlibatan warga dan juga sektor swasta di pengelolaan sampah.