Asia Tenggara Dilanda Panas Ekstrem, Hal ini Tips Jaga Kulit Tetap Seimbang

Asia Tenggara Dilanda Panas Ekstrem, Hal ini Tips Jaga Kulit Tetap Seimbang

Infocakrawala.com – JAKARTA – Cuaca panas ekstrem belakangan ini melanda kawasan Asia Tenggara. Meski cuaca panas di tempat Indonesia disebut-sebut tak separah negara tetangga, namun rakyat diimbau mulai ‘aware’.

Salah satunya mulai peduli terkait kemampuan fisik kemudian proteksi lapisan kulit tubuh. Pasalnya, paparan sinar matahari yang tersebut berlebih dapat memicu berbagai hambatan kondisi tubuh epidermis lalu tubuh.

Dokter serta Beauty Influencer dr. Nadia Alaydrus mengatakan, cuaca yang mana sangat panas dapat menyebabkan epidermis mendapatkan terlalu sejumlah paparan sinar UV yang menyebabkan peningkatan radikal bebas. Selain itu, menurutnya, terik matahari juga akan memproduksi lapisan kulit lebih banyak mudah terbakar (sun burn).


Dokter Nadia memberikan beberapa tips untuk melindungi lapisan kulit dari paparan sinar UV selama cuaca panas ekstrem.

“Ada beberapa hal yang mana perlu diperhatikan. Pertama, pemilihan pakaian ketika berkegiatan di area luar ruangan. Lebih baik menggunakan pakaian yang tersebut punya proteksi dari sinar UV, serta sebaiknya pilih yang berlengan panjang lalu topi supaya lapisan kulit terlindungi dari sinar matahari,” ujar dr. Nadia ketika diwawancara di tempat Senayan City, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

“Pakaian yang mana ideal untuk cuaca panas bisa jadi juga pakaian yang digunakan longgar, komponen yang tersebut ringan, juga berwarna terang,” lanjutnya.

Tips selanjutnya yakni dengan meningkatkan penyelenggaraan pelembab kemudian tabir surya sesuai permintaan dan juga jenis kulit, juga perawatan dari dalam.

“Terakhir, perawatan juga mampu dilaksanakan dari pada dengan minum air yang tersebut cukup kemudian konsumsi makanan bernutrisi dengan gizi seimbang,” paparnya.

“Beberapa makanan yang dianjurkan adalah makanan yang tersebut mengandung vitamin B lalu vitamin E,” kata ia lagi.


Tips lain yang dimaksud disarankan dr. Nadia yakni dengan menghindari paparan secara langsung sinar matahari, terlebih pada waktu-waktu tertentu di tempat mana sinar matahari sedang terik-teriknya.

“Sinar matahari yang dimaksud paling terik adalah sekitar jam 11 pagi hingga jam 3 sore. Nah, sebisa kemungkinan besar pada waktu yang dimaksud menghindari paparan sinar matahari langsung,” imbau dr. Nadia.

“Balik lagi, kalau memang benar mempunyai aktivitas yang mana harus diadakan di area luar ruangan pada jam tersebut, usahakan untuk mengenakan pakaian yang dimaksud melindungi kulit,” pungkasnya.