Bapak-Bapak Salah Aksi Angkat Galon Bisa Bikin Saraf Kejepit, Hal ini Cara yang dimaksud Benar!

Bapak-Bapak Salah Aksi Angkat Galon Bisa Bikin Saraf Kejepit, Hal ini Cara yang dimaksud Benar!

Infocakrawala.com – Angkat galon jadi aktivitas yang tersebut identik kerap dilaksanakan para bapak-bapak pada rumah. Meski terkesan hanya saja kegiatan otot, tapi kegiatan yang digunakan satu ini jangan dianggap remeh, ya. Karena apabila dijalankan dengan cara yang mana salah, mampu menyebabkan saraf kejepit alias hernia neukleus pulposus (HNP).

Lantas, bagaimana yang mana benar mengangkat galon?

Dokter Spesialis Ortopedi serta Traumatologi Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD dr. Asrafi Rizki Gatam mengingatkan pentingnya menerapkan sikap dan juga cara angkat benda berat yang tepat, agar terhindar dari saraf kejepit.

“Sebenarnya mampu iya dan juga tiada (angkat galon sebabkan saraf kejepit). Hal ini tergantung dari bagaimana tempat pada waktu mengambil barang yang digunakan cukup berat pada lantai,” ujar dr. Asrafi melalui keterangan yang digunakan diterima suara.com, Kamis (21/12/2023).

Alih-alih melakukan aksi seperti rukuk ketika mengambil benda berat pada lantai hingga membebani tulang belakang, dr. Asrafi lebih lanjut menyarankan untuk melakukan aksi jongkok terlebih dahulu, sebelum kembali berdiri setelahnya mengangkat barang berat.

“Sebagian besar orang tanpa disadari akan mengambil badan dengan cara membungkuk atau kedudukan rukuk, nah cara itu yang dimaksud salah dan juga sanggup menyebabkan saraf kejepit,” jelasnya.

Gerakan rukuk ketika mengambil barang berat dilarang oleh sebab itu memberikan beban yang mana besar pada bantalan tulang belakang, sehingga risiko terjadinya robekan sangat tinggi. Robekan pada bantalan itu dapat pergi dari kemudian kemudian menjepit saraf.

Dari sana, saraf kejepit pun dapat terjadi kemudian memunculkan gejala. Mulai dari nyeri yang mana menjalar dari leher hingga tangan, terasa kebas, kesemutan, rasa terbakar, hingga sensasi kesetrum yang tersebut bersifat terus menerus lalu tiada hilang di jangka waktu panjang.

Agar terhindar dari saraf kejepit, lakukanlah pergerakan berjongkok lebih lanjut dulu, oleh sebab itu ini akan menciptakan beban angkat benda berat tersebar di area otot paha lalu betis sehingga tidaklah membebani tulang belakang berlebihan.

“Jadi jongkok dahulu, baru angkat. Itu dikarenakan ketika jongkok, yang dimaksud bekerja adalah otot paha, bukanlah otot pinggang. Dengan otot paha yang dimaksud bekerja, risiko terjadinya robekan di dalam bantalan tulang belakang pun semakin kecil. Begitu pula risiko saraf kejepit,” tambah dia.

Saraf kejepit adalah kondisi yang mana disebabkan oleh keluarnya bantalan tulang belakang dari tempat aslinya sehingga memberi tekanan pada saraf yang mana berada di tempat sekitarnya dan juga menyebabkan rasa nyeri yang tersebut berlangsung lama.

Untuk penanganannya sendiri bisa jadi dengan mengonsumsi obat penghilang nyeri seperti parasetamol dan juga ibuprofen yang mana dijual bebas di area pasaran. Namun apabila tidaklah kunjung hilang, ada baiknya untuk segera pergi ke dokter guna menerima pemeriksaan lebih banyak lanjut.

Terakhir, dr. Asrafi mengatakan, sebelum terjadi saraf kejepit, solusi terbaik melakukan pencegahan salah satunya dengan olahraga, yang bisa jadi melatih kekuatan otot kemudian tulang seperti pergerakan meloncat hingga latihan beban. Latihan ini bisa jadi merangsang otot, sehingga tulang lebih banyak terlindungi akibat keberadaan otot yang mana terlatih.

Sementara itu, cara mengatasi saraf kejepit juga perlu melibatkan berbagai pendekatan. Berikut ini beberapa langkah yang dimaksud dapat dicoba dan juga diterapkan di keseharian:

1. Istirahat lalu Hindari Aktivitas yang tersebut Menguatkan Nyeri

Berikan waktu istirahat bagi area yang digunakan terkena serta hindari aktivitas yang digunakan dapat memperburuk gejala.

2. Pemanasan atau Pendinginan

Kompres panas atau dingin dapat membantu meredakan peradangan dan juga nyeri. Terapkan sesuai kebutuhan.

3. Peregangan kemudian Latihan Fisik

Peregangan lembut lalu latihan fisik ringan dapat membantu meredakan tekanan pada saraf. Konsultasikan dengan profesional kondisi tubuh atau fisioterapis untuk latihan yang tersebut sesuai.

4. Penyelesaian Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)

Dalam beberapa kasus, pemakaian obat antiinflamasi nonsteroid dapat membantu menghurangi peradangan dan juga nyeri. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini.

5. Terapi Fisik

Fisioterapis dapat merancang inisiatif latihan khusus untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, lalu menurunkan tekanan pada saraf.

6. Manajemen Stres

Stres dapat memperburuk kondisi. Teknik relaksasi seperti meditasi dan juga pernapasan pada dapat membantu menjalankan stres.

7. Pemanfaatan Bantalan atau Penyangga

Dalam beberapa kasus, penyelenggaraan bantalan atau penyangga tertentu dapat membantu menjaga postur tubuh.

8. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika gejala persisten atau semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter atau spesialis untuk evaluasi lebih besar lanjut kemudian rencana perawatan yang digunakan sesuai.

(Sumber: Suara.com)