Bencana Alam Landa Tiga Daerah, Menko PMK Minta Perbaikan Infrastruktur Dipercepat

Bencana Alam Landa Tiga Daerah, Menko PMK Minta Perbaikan Infrastruktur Dipercepat

Infocakrawala.com – JAKARTA – Menteri Koordinator Lingkup Pembangunan Manusia dan juga Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengawasi rapat koordinasi penanganan bencana alam dalam beberapa orang daerah. Antara lain, bencana longsor di dalam Tana Toraja Sulawesi Selatan (Sulsel), banjir dan juga longsor dalam Sumatera Barat (Sumbar), serta erupsi Gunung Ruang di dalam Pulau Ruang, Kota Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut).

“Rapat ini mengkaji penanganan pascabencana longsor di tempat Tana Toraja, banjir lalu longsor di dalam Sumatera Barat, juga erupsi Gunung Ruang Sitaro yang tersebut sekarang masih sedang di proses penanganan,” ungkap Muhadjir pada Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Muhadjir mengungkapkan penanganan tiga bencana oleh pemerintah provinsi, kabupaten maupun dari kementerian-kementerian teknis telah baik. “Sekarang sudah ada berjalan. Dan sekarang ini adalah pertama melakukan evaluasi kemudian kita mendiskusikan apa yang tersebut harus dijalankan berikutnya,” ujarnya.

Muhadjir pun memberikan beberapa catatan yakni Kementerian Aspek Kesehatan (Kemenkes) akan kembali menangani keperluan pelayanan kondisi tubuh untuk mengungsi erupsi Gunung Ruang, termasuk pengerjaan ulang terhadap sarana kondisi tubuh di area Sumatera Barat, di dalam pesisir Selatan lalu Padang Pariaman.

“Untuk dalam Tana Toraja lebih lanjut mengutamakan pada pelayanan lantaran pada sana ada pengungsi yang tersebut belum mendapatkan tempat yang mana memadai, masih ditangani oleh masih ditangani oleh BNPB sampai nanti akan ada tempat tinggal sementara yang pada berikutnya nanti akan ada penyelenggaraan rumah baru direlokasi,” ujar Muhadjir.

Kemudian, kata Muhadjir, Kemendikbud Ristek juga akan terus memantau dan juga merancang konstruksi lalu kegiatan sekolah aman bencana pada tempat-tempat yang digunakan ketika ini sedang mengalami bencana.

“Tentu cuma pada antaranya yang digunakan penting lalu paling penting itu adalah Kementerian PUPR yang mana kebetulan hadir mewakili Pak Menteri PUPR jadi nanti segera melakukan percepatan penanganan pengerjaan infrastruktur yang mana terdampak dalam bentuk jalan lalu jembatan yang dimaksud rusak, yang dimaksud putus juga sarana umum yang mana lainnya, termasuk sanitasi, nanti akan jadi tanggung jawab dari Pak Kementerian PUPR. Kemudian juga untuk irigasi ya,” ujar Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir menyatakan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyiapkan Dana Siap Pakai (DSP) untuk penanganan infrastruktur serta relokasi penduduk terdampak.

“Kemudian, BNPB ini akan segera melakukan pendataan terhadap permukiman yang digunakan terdampak by name by address gitu ya lalu kemudian kalau nanti telah terverifikasi ada kepastian bersama-sama pemerintah area kemudian nanti akan menetapkan rehabilitasi juga rekonstruksinya, apakah rumahnya tetap saja ditahan ketentuan itu kalau dipandang aman tinggal akan ada perbaikan-perbaikan, baik perbaikan rusak ringan, sedang sampai berat serta itu telah ada skema pembiayaannya, atau direlokasi,” kata Muhadjir.

Muhadjir menyebut, ada 300 Kepala Keluarga (KK) yang tersebut akan direlokasi akibat erupsi Gunung Ruang. “Relokasi ini tadi telah ada kesepakatan untuk kesepakatan informal bahwa untuk wilayah yang ada di area akibat erupsi Gunung Ruang pada Sulawesi Utara dikarenakan itu ada sekitar 300 KK yang mana harus direlokasi, itu nanti akan ditangani oleh Kementerian PUPR. Sedangkan kalau yang dimaksud relokasi kecil-kecilan mungkin saja nanti BNPB sendiri akan bisa jadi menangani,” kata Muhadjir.

“Yang terakhir untuk pemerintah provinsi dan juga kabupaten terdampak bencana akan terus melakukan koordinasi dengan KL di dalam tingkat paling bawah misalnya untuk PUPR lantaran PUPR target penanganan dampak bencana ini terselesaikan dengan sebaik-baiknya,” katanya.