Infocakrawala.com – JAKARTA – Yayasan Udara Bebas Anak Bangsa atau Bicara Atmosfer menjalin kerja mirip dengan Badan Studi dan juga Inovasi Nasional (BRIN) pada penanganan polusi udara. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dimaksud berlangsung di area Kantor BRIN, Jakarta.
Kerja serupa ini bertujuan untuk menggalang kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, dan juga invensi kemudian pengembangan dalam bidang penanganan polusi udara. Dengan adanya nota kesepahaman ini, Bicara Atmosfer serta BRIN berjanji untuk bekerja mirip di upaya mengidentifikasi sumber utama polusi udara juga mengedukasi warga mengenai pentingnya kualitas udara yang bersih.
Co-Founder Bicara Lingkungan Novita Natalia menyampaikan, salah satu tahapan pertama yang diadakan oleh China pada penanganan polusi udara adalah melakukan identifikasi sumber utama polusi udara menggunakan data sebagai basis pengambilan kebijakan.
“Harapannya, kolaborasi dengan BRIN dapat menggerakkan pemerintah pada pemanfaatan data untuk kebijakan udara bersih,” ujarnya, Hari Sabtu (6/7/2024).
Novita melanjutkan, nota kesepahaman ini diharapkan dapat memberikan partisipasi nyata di upaya penanganan polusi udara dalam Indonesia, juga meningkatkan kualitas hidup penduduk dengan udara yang tersebut lebih besar bersih dan juga sehat.
Bicara Atmosfer akan menjadi mitra strategis BRIN pada menjalankan penelitian Identifikasi Narasumber Utama Pencemaran Udara. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah pada merumuskan kebijakan pengendalian polusi udara yang digunakan berbasis data.
“Dengan belajar dari negara-negara lain yang sudah berhasil mengatasi polusi udara, kami berharap kerja sejenis dengan BRIN dapat mempercepat implementasi kebijakan berbasis data dalam Indonesia. Ini adalah adalah langkah awal menuju lingkungan yang tambahan sehat kemudian udara yang mana lebih lanjut bersih bagi masyarakat,” kata Novita.
Sekretaris Deputi Sektor Pemanfaatan Penelitian serta Inovasi BRIN Lindawati Wardani mengungkapkan, salah satu ruang lingkup kerja serupa yaitu penyusunan strategi pengendalian kualitas udara yang efektif berdasarkan identifikasi sumber utama polusi udara juga hasil riset serta inovasi.
“Serta melakukan advokasi terhadap analisis data yang menjadi partisipasi sumber polusi, kebijakan, serta penelitian sehubungan dengan kualitas udara, juga pendekatan serta praktik terbaik pada negara serta negara lain sehubungan dengan penanganan polusi udara,” imbuhnya.
Linda menambahkan, kegiatan kolaborasi nantinya akan berbasis riset juga pembaharuan juga menyinergikan sumber daya kemudian kompetensi yang mana dimiliki baik dari pihaknya maupun dari publik melalui Bicara Udara.
“Kami sangat berharap dengan adanya kerjasamanya ini bisa saja mengupayakan pengembangan dan juga pemanfaatan hasil riset perubahan utamanya untuk penanganan polusi Lingkungan sehingga kualitas udara bersih dan juga dapat dikendalikan dengan baik,” katanya.
