Bisa Bikin Zelenskyy Menderita, Trump Disebut Bakal Setop Danai Perang tanah Ukraina Jika Memenangkan Pilpres Amerika Serikat

Bisa Bikin Zelenskyy Menderita, Trump Disebut Bakal Setop Danai Perang tanah negeri Ukraina Jika Memenangkan Pilpres Amerika Serikat

Infocakrawala.com – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa ia akan menghentikan bantuan keuangan terhadap negeri Ukraina apabila dirinya terpilih kembali sebagai presiden AS, menurut Awal Menteri Hongaria Viktor Orban, Senin.

Hal ini tentu bisa saja menjadi alarm buruk bagi Presiden negara Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang dimaksud selama ini amat bergantung pada ‘uluran tangan’ Amerika Serikat kemudian sekutunya.

Dalam wawancara dengan saluran televisi dengan syarat Hongaria M1, Orban mengungkapkan bahwa peperangan antara Rusia lalu negara Ukraina akan berhenti apabila Negeri Paman Sam bukan memberi dana maupun persenjataan juga negara-negara Eropa mengikuti langkah AS.

“Jika Amerika tiada memberi dana, maka Eropa tidak ada dapat membayar untuk peperangan yang disebutkan sendirian, lalu peperangan juga akan berakhir,” kata dia.

Meski Trump bukanlah lagi presiden Amerika Serikat pada waktu ini, Partai Republik terus menentang usulan Partai Demokrat — partai pendukung Presiden Joe Biden — untuk mengirimkan dana guna mengupayakan negeri Ukraina berperang melawan Rusia.

“Trump berkata jikalau ia terpilih lagi, ia tak akan membiarkannya lagi. Ia tiada akan memberikan dana sepeserpun. Dengan demikian, konflik pun berakhir,” kata PM Hongaria.

Trump dan juga Orban adalah sekutu karib yang sama-sama miliki pandangan urusan politik konservatif, juga keduanya pada beberapa jumlah kesempatan secara terbuka menyampaikan dukungan terhadap satu sejenis lain.

Pada Hari Jumat (8/3), Orban menemui Trump di tempat rumah pribadinya pada Mar-a-Lago, Florida lalu mendiskusikan beragam isu yang menjadi kepentingan dengan antara Hongaria kemudian Amerika Serikat.

PM Hongaria itu juga membantu Trump yang tersebut mencalonkan diri lagi sebagai presiden Amerika Serikat dan juga pada upayanya menghadapi sebagian tuntutan hukum. (Sumber: Antara/Sputnik)