Bisnis  

BUMI Terapkan Good Ekstraksi Practice demi Pertambangan Berkelanjutan

BUMI Terapkan Good Ekstraksi Practice demi Pertambangan Berkelanjutan

Infocakrawala.com – JAKARTA – Produksi batu bara sebagai komoditas utama penggerak ekonomi Indonesia mencatatkan realisasi melebihi target nasional hingga awal Desember 2023. Fakta yang dimaksud dihimpun Minerba One Map Indonesia (MODI) Kementerian ESDM pada 4 Desember 2023 menunjukkan, produksi batu bara nasional mencapai 701,14 jt ton, melampaui target nasional 694 jt ton.

Terkait dengan itu, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebagai produsen batu bara terbesar dalam Indonesia, dengan unit usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) juga PT Arutmin Indonesia (Arutmin) menegaskan komitmennya untuk senantiasa meningkatkan kinerja environmental, social, and governance (ESG), termasuk secara berpartisipasi menerapkan good mining practice. Good mining practice atau praktik pertambangan yang dimaksud memenuhi ketentuan-ketentuan, kriteria, kaidah serta norma-norma yang tepat, diterapkan untuk meminimalisir dampak negatif dari aktivitas pertambangan.

Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie menegaskan, komitmen perseroan bersatu unit usahanya di hal ini bukanlah hanya saja sekadar program, namun sudah menjadi business core competence. Dengan begitu, kata dia, BUMI kemudian unit bisnisnya mampu melakukan praktik-praktik terbaik, berkontribusi pada menciptakan kemandirian di dalam rakyat yang digunakan berkontribusi dengan segera terhadap perwujudan SDGs kemudian aspek-aspek ESG sebagaimana tercantum pada UU No 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.

“Dengan demikian, kami yakin dapat memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan juga penduduk sekitar,” ungkap Adika di keterangan tertulis, Selasa (16/1/2024).

Dia menjelaskan, pada aspek keselamatan pertambangan, perseroan mempunyai target yang digunakan meliputi zero fatality and lost time injury, yaitu menjaga dari kecelakaan yang dimaksud berakibat kematian kemudian hilangnya waktu kerja. Selanjutnya, zero injury, yaitu meminimalkan kejadian berakibat cedera pada pekerja, dan juga zero accident, yaitu mengendalikan segala bentuk bahaya juga risiko yang digunakan berpotensi terjadinya kecelakaan.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mana selamat, sehat lalu produktif, jelas Adika, Tambang Asamasam sudah menerapkan Go to Proactive Safety (ASM-GPS). ASM-GPS mempunyai beberapa acara menarik seperti HSE Social Experiment, HSE Nebeng, HSE Layar Tancap Keliling, juga HSE Ngufi. Sementara aspek pemeliharaan lingkungan diatur di sistem manajemen lingkungan yang mana mengacu pada Sistem Manajemen K3L di tempat PT Teknologi AI Tambang Asamasam dengan mengadopsi SML Corporate PT Arutmin Indonesia. Korporasi sudah mempunyai sertifikasi ISO 14001: 2015 yang tersebut berlaku dari tanggal 23 September 2022 sampai 11 September 2025.

Dia menggambarkan salah satu upaya pemeliharaan lingkungan yang dimaksud diadakan Arutmin, yakni reklamasi lahan bekas tambang terbuka Ata Selatan (Ata Sela), salah satu lokasi pertambangan Blok Serongga, Batulicin. Pada 2014, lahan tambang selesai beroperasi serta lubang tambang diubah menjadi danau pascatambang. Reklamasi dilaksanakan sejak 2009 pada lahan seluas 295 hektare atau setara dengan penamanan 250.000 pohon. Sementara itu, arboretum dibangun seluas 3,5 hektare, dengan 44 jenis koleksi vegetasi lokal, termasuk beberapa jenis tumbuhan langka dan juga berbagai jenis vegetasi anggrek.

Danau pascatambang Ata Sela seluas 76,2 hektare yang mana berkedalaman maksimal 100 meter itu sekarang juga menjadi tempat budidaya nila dengan sistem keramba jaring apung yang dikelola oleh kelompok pembudidaya yang dimaksud beranggotakan 14 orang. Danau itu juga menjadi cadangan air dengan besar mencapai 20 jt meter kubik.

“Operasi tambang bisa jadi berjalan lancar apabila warga dapat menerima kegunaan yang tersebut besar. Keberhasilan diukur dari penerimaan juga penghargaan penduduk terhadap usaha-usaha yang tersebut dijalankan untuk menerapkan good mining practice dimana pertambangan adalah prasyarat untuk diterima warga sehingga keberlanjutan kegiatan bisnis perusahaan terjaga,” tandasnya.

(Sumber:SindoNews)