Citroen Indonesia Buka Prospek Ekspor Mobil Listrik ke ASEAN

Citroen Indonesia Buka Prospek Ekspor Mobil Listrik ke ASEAN

Infocakrawala.com – ketua eksekutif Citroen Indonesia, Tan Kim Pauw menyatakan pihaknya membuka kemungkinan mengekspor mobil listrik Citroen E-C3 ke kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Potensi ini ada lantaran Citroen berencana merakit Citroen E-C3 di dalam Indonesia pada tahun 2024. Rencananya merek selama Prancis ini akan memproduksi mobil listriknya di tempat prasarana milik Indomobil Group dalam Purwakarta, Jawa Barat.

Sejak memutuskan masuk kembali ke lingkungan ekonomi Indonesia pada 2022 lalu, Citroen memang sebenarnya berada pada bawah payung Indomobil.

“Bisa sekadar (ekspor), oleh sebab itu di area ASEAN belum ada yang punya infrastruktur produksi. Lalu di tempat ASEAN juga, E-C3 ini belum ada yang mana punya selain Indonesia. Jadi, sangat berpotensi, kami juga telah mengkaji hal ini, namun belum diputuskan,” beber Tan pada Rabu kemarin (24/1/2024).

Sebelumnya Tan mengungkapkan bahwa Citroen akan merakit mobil listriknya pada Indonesia tahun ini, sekitar semester kedua, demi mampu menikmati insetif pajak dari pemerintah.

“Kita sudah ada mulai persiapan, mudah-mudahan dalam 2024 ini telah bisa saja CKD (Completely Knock Down) penuh,” kata Tan, sembari menambahkan Citroen berusaha mencapai meraih TKDN hingga 40 persen.

Citroen Indonesia secara paralel juga sedang mengajukan izin terhadap pemerintah untuk mengambil bagian juga kegiatan insentif pemerintah.

“Salah satu ketentuan untuk mengikuti acara insentif mobil listrik ini adalah komitmen memproduksi secara lokal, kemudian itu akan kami mulai segera,” kata dia.

Dengan ini, mobil listrik selanjutnya dari perusahaan otomotif Perancis itu berpotensi untuk mengalami penyesuaian harga, mengingat akan mendapat diskon Pajak Pertambahan Skor (PPN) dari pemerintah.

Mobil listrik Citroen yang dimaksud sudah dipasarkan dalam Indonesia pada waktu ini adalah Citroen E-C3, pertama kali diperkenalkan pada event otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus 2023, dengan sistem yang masih impor utuh atau Completely Built Up (CBU) dari India.

“E-C3 yang digunakan kita jual sekarang sebenarnya harganya Mata Uang Rupiah 377 jt yang standar, sedangkan yang digunakan full spesifikasi itu Rupiah 387 juta, ini sudah ada kita perhitungkan mengikuti acara insentif dari pemerintah. Jadi nanti kalau disetujui dari pemerintah, ya ini tarif yang kita jual,” imbuh Tan.

Presiden Joko Widodo pada Desember lalu merevisi Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Rencana Kendaraan Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, yang digunakan dimaksudkan untuk penambahan insentif agar memacu pengaplikasian motor dan juga mobil listrik.

Revisi yang dimaksud menurunkan persyaratan TKDN pada kendaraan listrik, lalu secara umum, perusahaan yang mana memiliki komitmen untuk melakukan lokalisasi produknya di dalam Indonesia akan mendapatkan insentif pada proses impor mobil listrik utuh.

(Sumber: Suara.com)