wabah Covid-19 Naik Lagi, Hal ini Rekomendasi 4 Alat Tes Antigen Mandiri dalam Rumah

wabah pandemi Covid-19 Naik Lagi, Hal ini Rekomendasi 4 Alat Tes Antigen Mandiri pada Rumah

Infocakrawala.com – Melonjaknya perkara wabah Covid-19 dalam Tanah Air, pemerintah memperbolehkan penduduk lakukan tes antigen mandiri tanpa bantuan tenaga kesehatan. Alat antigennya ada yang lokal juga loh.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi kemudian Imunisasi Dinas Aspek Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menjelaskan aturan tes penyebaran virus Corona mandiri di dalam rumah tertuang pada Permenkes 23/2023 halaman 14 Nomor 15.

“Dalam rangka deteksi dini Covid-19, publik dapat melakukan tes antigen mandiri tanpa bantuan tenaga kemampuan fisik baik pada waktu pengambilan spesimen hingga pembacaan hasil tes,” ujar ngabila melalui instruksi singkat terhadap suara.com, Rabu (13/12/2023).

Berikut ini daftar alat antigen yang dimaksud mampu digunakan untuk tes pandemi Covid-19 mandiri yang telah tercatat di area Kementerian Bidang Kesehatan (Kemenkes):

1. Juvara

Alat antigen Juvara SARS CoV 2 ini merupakan hasil pada negeri alias AKD, dalam bentuk Antigen Rapid Test Kit Nasal Specimen, dengan nomor 20303220250 lalu diproduksi PT. Jayatunggal Sekarmulia.

2. Fastclear Q

Alat tes wabah Covid-19 ini juga termasuk barang di negeri, dengan nomor AKD 20303122391. Fastclear Q pandemi Covid-19 Ag Nasal ini merupakan buatan PT Standard Biosensor Healthcare.

3. BPRO Covid-19

BPRO pandemi Covid-19 Ag Rapid Diagnostic Test (NASAL) juga hasil buatan di negeri, dengan nomor AKD 20303220133 kemudian merupakan produksi PT. Prodia Diganostic Line.

4. Pabio penyebaran virus Corona Ag Self Test

Berbeda dengan 3 alat tes penyebaran virus Corona mandiri di area menghadapi yang tersebut merupakan buatan lokal, alat ini merupakan produk-produk impor dengan nomor AKL 20303321080.

Vaksinasi wabah Covid-19 Dosis 4 Cuma 10 Persen

Menurut dr. Ngabila, per Desember 2023 dalam DKI Ibukota publik yang digunakan mendapat vaksinasi dosis wabah Covid-19 dosis ke-4 baru mencapai 10 persen dari 8,4 jt target pemberian vaksin usia 18 tahun ke atas.

“Kami menghimbau penduduk segera melengkapi vaksinasi. Padahal prinsip vaksinasi lebih lanjut baik terlambat daripada tidak ada identik sekali,” papar Ngabila.

Seperti diketahui, vaksinasi terbukti sangat efektif untuk mengurangi keparahan serta kematian wabah Covid-19 khususnya untuk kelompok berisiko tinggi meninggal, seperti pra lansia lebih tinggi dari 50 tahun, belum lengkap vaksinasi, penyakit penyerta alias komorbiditas hipertensi, hiperglikemia melitus, stroke, penyakit jantung lalu ginjal, kanker, TBC, HIV, dan juga imunodefisiensi lainnya.

(Sumber: Suara.com)