Bisnis  

Era Suku Bunga Tinggi, Dirut BSI Pede Pertumbuhan Bisnis Double Digit

Era Suku Bunga Tinggi, Dirut BSI Pede Pertumbuhan Bisnis Double Digit

Infocakrawala.com – JAKARTA – Pertumbuhan kegiatan bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) diyakinitetap double digit dalam sedang ketidakpastian sektor ekonomi masih terjadi sepanjang kuartal I 2024. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, dalam era suku bunga tinggi ini, dengan Fed rate masih ada pada 5,25-5,5% juga peningkatan BI Rate menjadi 6,25%, maka BSI masih sanggup tumbuh.

“Kita rata-rata peningkatan double digit gitu ya artinya 16-18%, tetep stay disitu,” ungkap Hery usai Public Expose Sukuk Sustainability BSI, Rabu (15/5/2024).

Meski demikian, Hery mengaku, memang benar ada dampak dari kenaikan suku bunga ini tak dan juga merta berdampak pada tingkat suku bunga Dana Pihak Ketiganya (DPK).

“Sudah pasti ada pengaruh kan terhadap DPK teristimewa adalah impactnya adalah pasti item deposito, tapi kalau tabungan serupa giro kemungkinan besar gak terlalu impact, jadi kemungkinan besar ada peningkatan dari sisi cost of fund tapi gak terlalu krusial,” jelas Hery.

BSI pun percaya diri bahwa dana murahnya cukup kuat dengan nominal lebih tinggi dari Rp120 triliun. Sehingga, ini menjadi modal dasarnya untuk terus memperkuat pertumbuhan dari dana murah.

“Kan BSI itu komposisi dana murahnya lebih lanjut dari 60%, kalo bank yang mana dana murahnya cukup kuat, impact kenaikan suku bunga acuannya tiada terlalu besar,” ujarnya.

“DPK aja, kita juga nahan juga tiada mungkin saja transmisi ke tingkat bunga yang… belum lah masih stabil dan juga bank sangat kuat permodalan, kemudian rasio-rasio likuiditas, liabilitas masih baik,” pungkas Hery.

Perlu diketahui, BSI mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp294 triliun, naik 12,35% secara tahunan (yoy). Sebanyak Rp178 triliun atau 60,5% dalam antaranya merupakan dana tidak mahal atau current account savings account (CASA).