Bisnis  

Evakuasi Besi Roboh dalam Jalur MRT Selesai, Hutama Karya Ungkap Hasil Investigasi Awal

Evakuasi Besi Roboh pada Jalur MRT Selesai, Hutama Karya Ungkap Hasil Investigasi Awal

Infocakrawala.com – JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) telah lama melakukan evakuasi material besi yang tersebut jatuh di dalam rute MRT Ibukota Line Bundaran HI-Lebak Bulus antara Stasiun MRT ASEANdan Stasiun MRT Blok M pada Kamis (30/5) sekitar pukul 17.00 WIB. Insiden yang dimaksud telah dilakukan mengganggu operasional kemudian kenyamanan para pengguna MRT.

Paska kejadian, evakuasi material besi diadakan di 4 tahap selama 2 jam yang selesai lebih lanjut cepat pada pukul 20.05 WIB. Namun, terkait waktu pengoperasian menjadi kewenangan dari pihak MRT Jakarta.

Selaku kontraktor proyek pembangunan Gedung Jaksa Agung Muda Area Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Hutama Karya memohon maaf berhadapan dengan ketidaknyamanan yang tersebut timbul akibat insiden jatuhnya material besi.

“Berdasarkan investigasi awal, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang digunakan terjadi ketika kereta MRT melintas ketika tower crane sedang mengangkat material besi. Induksi yang disebutkan mengakibatkan crane terhenti mendadak, sehingga material besi yang mana sedang diangkat terjungkal miring kemudian masuk ke pada rel MRT mengikuti arus induksi,” ungkap EVP Sekretaris Hutama Karya, Adjib Al Hakim di keterangan tertulisnya.

Meskipun begitu, sebelum pekerjaan pengangkatan material dilakukan, Hutama Karya selaku kontraktor telah lama berkoordinasi dengan pihak MRT kemudian menyepakati batas aman jarak pengangkatan material, yaitu 6 (enam) meter, sesuai dengan hasil koordinasi tersebut.

Lebih lanjut diterangkan, Hutama Karya akan segera mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga dari terulangnya insiden sejenis di area masa mendatang. Tindakan-tindakan yang mana akan diambil meliputi:

Evaluasi juga peningkatan prosedur keselamatan kerja, khususnya terkait pemakaian crane pada dekat jalur MRT. Peninjauan ulang jarak aman pengangkatan material dengan melibatkan ahli elektromagnetik untuk menegaskan keselamatan operasional.

Ditambah juga peningkatan koordinasi kemudian komunikasi dengan pihak MRT untuk memverifikasi setiap langkah yang digunakan diambil telah dilakukan memenuhi standar keselamatan tertinggi.

“Hutama Karya berazam untuk fokus pada penyelesaian di dalam lapangan lebih lanjut cepat kemudian melanjutkan proses investigasi dengan memperbaiki seluruh dampak berhadapan dengan insiden tersebut, dan juga akan menyampaikan informasi terkini pada kesempatan pertama,” terangnya.