Fabio Wardley Pertahankan Gelar, Perpanjang Rekor 17-0

Fabio Wardley Pertahankan Gelar, Perpanjang Rekor 17-0

Infocakrawala.com – Fabio Wardley mempertahankan gelar kejuaraan juara kelas berat Inggris kemudian Persemakmuran untuk menambah masa berlaku rekor tiada terkalahkan 17-0. Fabio Wardley melanjutkan peringkat pasca bertarung imbang selama 12 ronde dengan Frazer Clarke dalam O2 Arena, London, Inggris, Mulai Pekan (1/4/2024) pagi WIB.

Setelah menjatuhkan rivalnya di dalam akhir ronde kelima kemudian mengawasi rivalnya mendapat pengurangan satu poin dikarenakan pukulan rendah pada ronde ketujuh, Wardley tampak berada di dalam jalur yang digunakan tepat untuk meraih kemenangan terbesarnya. Clarke, 32 tahun, justru memberikan perlawanan yang luar biasa lalu bahkan mungkin saja layak mendapatkan kebijakan tersebut, seperti yang digunakan ditunjukkan oleh skor juri 114-113 untuk Wardley, 115-112 untuk Clarke kemudian 113-113.

Peraih medali perunggu Olimpiade ini tampil impresif sepanjang ronde pembuka, dengan pengalamannya yang digunakan lebih banyak unggul dari Wardley sebagai petinju profesional, ia seringkali memproduksi Wardley terlihat liar juga kasar. Terdapat tambahan berbagai variasi lalu pemikiran di serangan Clarke, seperti yang digunakan ia tunjukkan dengan pukulan kanan ke arah kepala dan juga tubuh, juga secara bertahap, dengan jab-nya.


Mereka bertukar serangan kompetitif pada ronde kedua, dan juga ketika Clarke kembali mendaratkan serangan ke arah tubuh, Wardley, 29 tahun, menghukumnya dengan sebuah pukulan kanan ke arah kepala. Wardley terluka oleh sebuah pukulan kanan; Clarke terkena serangan di area bawah mata kanannya dan juga kembali melukai Wardley dengan sebuah uppercut kanan sebelum mengamati dirinya mengayunkan pukulan kanan dan juga gagal mengenai lawannya.

Pukulan kanan lainnya menyusul dari kedua petarung pada ronde ketiga, namun pada waktu Wardley mencoba untuk maju, ia menerima sebuah uppercut dan juga mulai mengeluarkan darah dari hidungnya. Jika Wardley menjadi gegabah, ia mengancam akan meraih kemenangan; namun jikalau tidak, ritme pertarungan mereka itu akan ditentukan oleh jab dari Clarke.

Saat sang juara mendaratkan sebuah pukulan kanan pada ronde keempat, mereka itu kembali bertukar serangan dengan kompetitif. Wardley, yang mana sebelumnya tak pernah melampaui tujuh ronde, telah menunjukkan tanda-tanda kelelahan pada ronde kelima, namun pada waktu ia menjebak Clarke pada tali ring, ia kembali melegakan pukulannya, dan juga ketika ia menyarangkan pukulan kanan yang mana liar, ia menangkap Clarke lalu menjatuhkannya.

Clarke memenuhi hitungan kedelapan dari wasit Steve Gray lalu kemudian merasa lega ketika mendengar bel berbunyi, yang mana mungkin saja belaka berarti bahwa ia telah terjadi menyelamatkannya. Persepsi bahwa ia adalah atlet yang bukan diunggulkan lantaran pengalaman yang tersebut dimiliki Wardley memproduksi awal yang dimaksud menggembirakan ini menjadi beresiko, dan juga harapannya semakin berkurang ketika pasca ronde keenam yang kompetitif, ia harus kehilangan satu poin sebab ia harus menerima pukulan rendah.

Kecerobohan Wardley, juga tekadnya untuk memaksakan penghentian, semakin efektif, namun ia mulai kelelahan lalu mulai melambat. Clarke tetap memperlihatkan kompetitif lalu terus menyarangkan jab dengan konsistensi hingga hidungnya mengeluarkan darah yang tersebut semakin deras, juga pada ronde ke-10, Gray mengajukan permohonan dokter di tempat sisi ring untuk memeriksa tingkat kerusakannya.

Petarung yang mana tambahan lemah, kemudian mungkin saja dokter yang tersebut lebih lanjut bijaksana, mungkin saja akan senang apabila laga ini berakhir pada pada waktu itu. Namun, Wardley, yang tersebut menyadari bahwa ia berada pada jalur kemenangan tipis, dengan gigih berjuang. Kedua kelompok petarung – termasuk Dillian Whyte, yang tersebut bekerja sama-sama Wardley – meninggalkan tempat duduk mereka itu di dalam sisi ring di area beberapa titik untuk beradu argumen dengan Gray dan juga mencoba memengaruhi petarung mereka, namun Clarke tidak ada dapat berbuat banyak.