Bisnis  

Garuda Indonesia Angkut 3.300 Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air

Garuda Indonesia Angkut 3.300 Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air

Infocakrawala.com – JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mulai melaksanakan penerbangan haji fase II atau kepulangan para jemaah haji ke Tanah Air. Setiap Hari Sabtu (22/6/2024) merupakan hari pertama pelaksanaan fase tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, setidaknya ada 3.300 jemaah haji yang tersebut mulai kembali ke Indonesia. Mereka berasal dari sembilan kloter dengan lima kota debarkasi, yaitu Lombok (1 kloter), DKI Jakarta (2 kloter), Solo (4 kloter), Banjarmasin (1 kloter), dan juga Makassar (1 kloter).

“Sebagai maskapai yang tersebut dipercaya selama tambahan dari enam dekade untuk mengoperasikan penerbangan haji bagi jemaah Indonesia,” ujar Irfan, Hari Minggu (23/6/2024).

Penerbangan kepulangan dari embarkasi Jeddah atau Madinah diberangkatkan sejak 22 Juni – 3 Juli 2024, sedangkan pada 4 – 21 Juli 2024 para jemaah akan diterbangkan dari embarkasi Madinah.

Awal pelaksanaan kepulangan jemaah haji Indonesia ditandai dengan penerbangan kloter 01 dengan syarat Lombok, menggunakan GA-5201, diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah pada pukul 07.30 LT dengan mengangkut sekitar 393 penumpang.

“Hingga pada waktu ini, Garuda Indonesia sama-sama seluruh stakeholders terus menguatkan komunikasi intensif untuk memverifikasi kesiapan layanan bagi para jemaah sejak tiba dalam bandara, selama perjalanan, hingga tiba dalam kota tujuan, sesuai dengan standar keamanan kemudian keselamatan penerbangan,” paparnya.

Maskapai penerbangan pelat merah ini mengoptimalkan layanannya, termasuk operasional pada waktu pemulangan jemaah ke Tanah Air. Irfan menyebut, pada fase II operasional penerbangan haji Garuda menyesuaikan jadwal juga jika pemulangan jemaah pada beberapa kloter. Baik dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah lalu Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul-Aziz, Madinah.

“Berbagai mitigasi operasional juga terus kami optimalkan dengan memperhatikan kesiapan aspek operasional di dalam bandara keberangkatan dari Madinah serta Jeddah,” beber dia.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan otoritas penerbangan dan juga Kementerian Agama RI apabila dirasa perlu adanya penyesuaian operasional di meyakinkan kelancaran flow pemulangan para jamaaah haji Indonesia,” jelas Irfan.