GIICOMVEC 2024 Bagikan Kisah Berhasil Pebisnis Logistik Bersama Armada Kendaraan Komersial, Setiap Tahun Tambah Unit

Infocakrawala.com – Selain menghadirkan sederet kendaraan komersial atau commercial vehicles untuk tujuan Business to Business (B2B), GAIKINDO Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024 juga menampilkan berbagai seminar. Antara lain seperti sajian dari Astra Financial sebagai Official Financial Partner GIICOMVEC.

Berlokasi pada Pre-Function Hall B, Ibukota Indonesia Convention Centre (JCC), Senayan DKI Jakarta Pusat pada Kamis (7/3/2024), Astra Financial Talk menyajikan seminar bertajuk “Customer Connection: Bank Jasa Jakarta, Way to Business Growth”. Narasumber yang ditampilkan adalah Eduard Winata, Direktur PT Ardya Prima Internusa, dan juga Surya Lumantau, Branch Manager PT Bank Jasa DKI Jakarta (BJJ).

Eduard Winata menyatakan bahwa bidang yang ditekuni adalah jasa distribusi kemudian logistik, yang tersebut membutuhkan armada logistik. Ia mengandalkan commercial vehicle brand Isuzu dari berbagai varian, mulai light commercial hingga heavy duty.

Setiap tahun selalu terjadi penambahan kendaraan, hingga mencapai lebih banyak dari 100 unit. Digunakan sebagai sarana pengangkutan customer goods, mulai makanan lalu minuman untuk suplai supermarket, sampai spareparts atau suku cadang kendaraan bermotor.

“Unit armada setiap tahun bertambah, walaupun jumlahnya bukan setiap saat identik berapa unitnya. Kami melayani Jabodetabek, Sumatera sampai Palembang dan juga sekitarnya, dan juga ke Lombok, Nusa Tenggara Barat,” papar Eduard Winata.

Menurutnya, sebagai pebisnis bidang logistik, peran Bank Jasa Ibukota (BJJ) menjadi sangat krusial, utamanya bila keinginan akan armada bertambah.

“Apalagi bila dibutuhkan di area saat-saat mendadak. Saya biasa diskusi dengan Bank Jasa Jakarta. Bila perlu kecepatan maka penambahan armada mampu segera dilakukan. Contohnya pada waktu ini Maret juga April harus sudah ada ada armada pengangkut, nah Bank Jasa Ibukota bisa jadi memenuhi permintaan perusahaan saya,” ujarnya.

“Usaha yang dimaksud saya tekuni berada di area rentang 10-20 tahun, sepanjang 10 tahun terus-menerus ada penambahan armada serta didominasi kendaraan dengan kredit kepemilikan dari Bank Jasa Jakarta. Selain kecepatan perolehan unit, bunga juga bersaing dibandingkan layanan sejenis,” tambah Eduard Winata.

Menggarisbawahi kisah keberhasilan Eduard Winata, Surya Lumantau, Branch Manager PT Bank Jasa Ibukota Indonesia (BJJ) di Astra Financial Talk menyatakan terima kasih bahwa pihaknya sudah pernah diberi kepercayaan selama 10 tahun dan juga diharapkan terus berkesinambungan.

“Masukan dari narasumber menjadi input yang positif serta bagian strategi untuk langkah berikutnya,” ungkap Surya Lumantau.

Ditambahkannya bahwa Bank Jasa Ibukota Indonesia mencapai prestasi membanggakan dengan keberhasilan menjasi satu biosfer dengan PT Astra International Tbk–salah satu perusahaan nasional yang digunakan mempunyai 287 unit bisnis, antara lain dalam sektor otomotif, layanan pembiayaan, pertambangan, lalu asuransi–serba mempunyai item digital Bank Saqu. Sebuah hasil yang dimaksud membantu sektor finansial secara digital bagi generasi muda.

“Jangan ragu untuk mengambil kredit di area Bank Jasa Jakarta, sebab kami mempunyai paket lengkap baik passenger car mau pun commercial vehicle. Juga membantu para entrepreneur muda untuk berbisnis lewat Bank Saqu,” jelas Surya Lumantau.

“Terobosan terbaru Bank Saqu ini memudahkan klien untuk bisa saja bertransaksi kapan saja, di area mana semata secara mudah lalu nyaman,” lanjutnya.

Menurut Suraya Lumantau, Bank Jasa DKI Jakarta juga melayani komoditas bervariatif. Mulai truk atau commercial vehicle sampai passenger car.

“Kami senang menjadi bagian terpenting pada melayani konsumen. Yaitu mampu memberikan kredit, membuka jalan wirausaha pengguna lewat kredit mobil termasuk passenger car sampai prasarana ruko,” tutur Surya Lumantau.

Sebagai penutup Astra Financial Talk, Eduard Winata sebagai klien Bank Jasa Ibukota berbagi kiat, pada berbisnis mesti gigih mengejar, juga tak putus asa.

“Mesti pandai berhitung atau tidaklah jor-joran. Mesti ulet atau kerja keras di berbisnis,” tandasnya.

Dan terpenting, baik Surya Lumantau mau pun Eduard Winata setuju bahwa koneksi yang tersebut baik antara klien dan juga pemberi layanan perbankan turut menjadi bagian dari kunci sukses.

“Relasi kekeluargaan, tiada formal atau tidaklah kaku menciptakan hubungan antara bank kemudian pengguna semakin seru. Dengan pemaparan tambahan detail dikarenakan rasa nyaman, pengajuan semakin mudah dipahami lalu dapat diterima,” tutup Eduard Winata.