Bisnis  

Hadapi Tantangan IHT 2024, Produsen Minak Djinggo Fokus Inovasi Barang

Hadapi Tantangan IHT 2024, Produsen Minak Djinggo Fokus Inovasi Barang

Infocakrawala.com – JAKARTA – PT Nojorono Tobacco International (Nojorono Kudus) tetap saja optimistis pada pangsa Industri Hasil Tembakau (IHT) di area Tanah Air. Produsen rokok Clasmild serta Minak Djinggo itu berupaya terus melakukan inovasi, sehingga produk-produk yang digunakan dihasilkan dapat diterima pasar.

Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata mengatakan, walau secara keseluruhan lingkungan ekonomi IHT 2024 diproyeksikan menghadapi tantangan juga inovasi baik dari segi regulasi, kenaikan cukai, maupun dinamika pasar, pihaknya berjanji terus berupaya menggairahkan bidang dengan mengedepankan prinsip berbakti pada negeri.

“Kami tetap saja meninjau adanya prospek pertumbuhan lalu ekspansi. Nojorono Kudus tetap saja akan melakukan perubahan barang di beberapa kategori sigaret, khususnya untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) juga Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang mana mengikuti selera juga keperluan pangsa di tempat pertengahan tahun 2024,” kata Arief pada Bowling Day Bareng Nojorono dalam Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Arief mengungkapkan, agar masih diterima pasar, Nojorono melakukan pengembangan produk-produk andalannya tanpa menurunkan kualitas. “Kayak Clasmild itu kan telah mahal, kami punya produk-produk pada bawahnya yang mana harganya terjangkau. Minak Djinggo juga telah terlalu lama, sekarang kita punya Minak Djinggo baru, namanya Minak Djinggo Herba, harganya lebih lanjut terjangkau lagi. Nggak menurunkan kualitas, beda rasa saja,” katanya.

Sebagai perusahaan yang mana telah lama berusia 90 tahun, kata Arief, Nojorono siap menghadapi berbagai tantangan yang mana dihadapi. Salah satunya adalah kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) yang merupakan langkah penting pada upaya mengempiskan dampak buruk merokok bagi kemampuan fisik penduduk kemudian meningkatkan penerimaan negara.

Menurutnya, penyesuaian cukai terjadi di area setiap kategori rokok secara merata. Hanya, kenaikan cukai yang mana lebih banyak rendah terjadi pada kategori SKT, didasarkan pada pertimbangan bahwa SKT masuk pada sektor padat karya.

“Kami optimis bahwa melalui langkah-langkah strategis, perseroan akan tetap memperlihatkan dapat berkontribusi memberikan dampak positif bagi publik serta lingkungan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur lalu tanggung jawab sosial yang mana selama ini kita pegang teguh,” katanya.