Bisnis  

Hanya di 6 Bulan, Ekspor Minyak Rusia ke China Tembus Rp816 Billion

Hanya dalam 6 Bulan, Ekspor Minyak Rusia ke China Tembus Rp816 Billion

Infocakrawala.com – JAKARTA – Ekspor sumber daya alam Rusia ke China meningkat pesat pada 2024. Pasokan komoditas Wilayah Moskow ke negara tetangganya dalam Asia bertambah dengan kecepatan yang digunakan luar biasa.

Perdagangan Rusia dengan China mencapai USD65 miliar pada paruh pertama tahun ini, dengan tingkat ekspor sumber daya alam mencapai level tertinggi, Vedomosti melaporkan data Bea Cukai China, Hari Senin (30/7).

Ekspor barang-barang Rusia ke China melonjak 4% dari tahun ke tahun meningkat ke rekor USD65,2 miliar antara Januari hingga Juni tahun ini dengan pasokan minyak juga gas menyumbang hampir 90% dari pengiriman.

China membeli minyak kemudian produk-produk minyak bumi lainnya senilai total USD50 miliar atau setara Rp816 triliun meningkat dibandingkan dengan USD47 miliar pada periode yang mirip tahun lalu. Hanya di enam bulan pada 2024, produsen minyak Rusia mengedarkan lebih banyak dari USD55 miliar ton minyak mentah ke China meningkat 5% dibandingkan tahun lalu.

Harga rata-rata ekspor minyak Rusia melonjak 9% pada semester I-2024 dari periode yang digunakan identik tahun lalu, yaitu USD80,3 per barel menembus batas harga jual USD60 per barel dari nilai tukar yang dimaksud dipatok oleh sanksi Barat.

Pengiriman aluminium Rusia ke China telah terjadi meningkat dengan kecepatan yang luar biasa juga telah dilakukan melonjak sebesar 64% secara tahunan menjadi USD1,8 miliar. Ekspor komoditas lain juga meningkat.

Pasokan bijih logam meningkat 15% menjadi USD2,3 miliar tahun ini. Sementara, ekspor kayu meningkat 2% menjadi USD1,7 miliar.
Melansir dari Russia Today, kerjasama bilateral antara Rusia serta China sudah bertambah dengan kecepatan yang tersebut belum pernah terjadi sebelumnya selama dua tahun terakhir dan juga terus meningkat.

Baca Juga: Negeri Paman Sam Terlilit Utang Rp570.000 Triliun, Perekonomian Global pada Bahaya

Omzet perdagangan mencapai titik tertinggi di sejarah sebesar USD240 miliar di skala tahunan tahun lalu dengan ekspor lalu impor yang mana melonjak dua digit. Rusia telah terjadi mengalihkan sebagian besar arus perdagangannya ke pasar-pasar Asia, teristimewa ke China, setelahnya negara-negara Barat menjatuhkan sanksi-sanksi yang dimaksud belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Wilayah Moskow melawan konflik Ukraina.

Hubungan sektor ekonomi antara Ibu Kota Rusia kemudian Beijing telah dilakukan didukung oleh langkah bersatu untuk melakukan sebagian besar kegiatan di mata uang masing-masing negara, alih-alih berdagang di dolar AS.