Bisnis  

Harga Beras Kian Mencekik, Perut Orang RI Banyak yang Kelaparan

Harga Beras Kian Mencekik, Perut Orang RI Banyak yang tersebut Kelaparan

Infocakrawala.com – Di sedang situasi nilai tukar beras yang digunakan kian mencekik akhir-akhir ini ternyata berbanding lurus dengan masih banyaknya orang Indonesia yang digunakan kelaparan.

Berdasarkan data Global Hunger Index (GHI) pada 2023 yang dikutipkan Rabu (21/2/2024), Indonesia menempati peringkat 77 dari 125 negara dunia dengan skor 17.6.

“Dengan skor 17,6 pada Angka Kelaparan Global tahun 2023, Indonesia mempunyai tingkat kelaparan yang mana tergolong sedang,” sebut situs tersebut.

Sementara dalam Asean, Indonesia menempati sikap kedua terbawah sebelum Timor Leste. Itu artinya tingkat kelaparan Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Sedangkan, 7 negara ASEAN lain memiliki tingkat kelaparan lebih tinggi baik, yakni Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, Kamobja, Myanmar, lalu Laos.

Berikut rincian kategori tingkat kelaparan menurut skor GHI:

  • Skor 0—9,9: Derajat kelaparan rendah
  • Skor 10—19,9: Taraf kelaparan sedang
  • Skor 20—34,9: Taraf kelaparan serius
  • Skor 35—49,9: Derajat kelaparan mengkhawatirkan
  • Skor 50—100: Taraf kelaparan sangat mengkhawatirkan/ekstrem

Indeks Kelaparan Global (GHI) adalah alat untuk mengukur serta melacak kelaparan secara komprehensif di tempat tingkat global, regional, dan juga nasional. Poin GHI didasarkan pada nilai empat indikator komponen:

Kekurangan gizi
Kurang gizi: total penduduk yang tersebut asupan kalorinya bukan mencukupi.

Anak Stunting
Stunting pada anak: jumlah total anak di area bawah usia lima tahun yang mempunyai tinggi badan rendah dibandingkan usianya, yang dimaksud mencerminkan kekurangan gizi kronis.

Anak Terbuang
Child wasting: jumlah total anak pada bawah usia lima tahun yang digunakan mempunyai berat badan rendah dibandingkan tinggi badannya, yang dimaksud mencerminkan kekurangan gizi akut .

Kematian Anak
Kematian anak: total anak yang tersebut meninggal sebelum ulang tahunnya yang dimaksud kelima, sebagian disebabkan oleh kombinasi gizi buruk juga lingkungan yang digunakan tak sehat.

Berdasarkan nilai keempat indikator tersebut, skor GHI dihitung pada skala 100 poin yang dimaksud mencerminkan tingkat keparahan kelaparan, dimana 0 adalah skor terbaik (tidak kelaparan) dan juga 100 adalah skor terburuk.

Skor GHI setiap negara diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya, dari rendah hingga sangat mengkhawatirkan.

Asal tahu semata ketika ini nilai tukar beras dalam Tanah Air naik gila-gilaan hingga menyentuh rekor tertingginya.

Berdasarkan Panel Harga Pangan yang dilihat pada Selasa (20/2/2024) tarif beras premium misalnya ketika ini terus mengalami kenaikan hingga Rp16.400/Kg naik Rp310 dari hari sebelumnya lalu menyentuh rekor tertingginya. Begitu juga dengan tarif beras medium yang ketika ini dibandrol Rp14.180/Kg naik Rp100.

Harga ini adalah rata-rata nasional, tidak harga jual ditingkat eceran. Kalau telah sampai ke konsumen bandrol beras kemungkinan akan tambahan tinggi.

Pemerintah pun menyadari dan juga tidaklah tinggal diam menghadapi situasi ini. Sejumlah strategi pun disiapkan dengan membuka prospek impor beras sebanyak 2 jt ton dari Thailand. Selain itu, Bulog (Badan Urusan Logistik) juga akan menggelontorkan beras melalui operasi pangsa untuk menstabilkan harga.

Langkah ini mendapat tanggapan beragam. Beberapa pihak membantu tindakan pemerintah untuk menjaga ketersediaan beras serta menekan harga. Namun, ada juga yang dimaksud khawatir kebijakan ini akan merugikan petani lokal lalu justru memicu pertempuran nilai antara beras impor juga beras lokal.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) meyakinkan publik tak perlu resah dengan kelangkaan hingga tingginya biaya beras premium di dalam pasar-pasar.

Pasalnya, Mendag Zulhas mengumumkan publik mampu mengkonsumsi beras Bulog dari inisiatif Stabilisasi Pasokan dan juga Harga Pangan (SPHP).

“Jadi saya berharap warga beralih ke (beras) SPHP, oleh sebab itu kalau premium kan barangnya lagi naik lalu barangnya juga tidaklah sesuai dengan yang digunakan diperlukan (tersedia di dalam ritel),” ucapannya di dalam DKI Jakarta Hari Senin (19/2/2024).

Mendag Zulhas melanjutkan, rakyat dapat konsumsi beras SPHP, sembari pemenuhan beras premium di tempat pangsa tradisional hingga ritel tercukupi.

Menurut dia, langkanya stok beras premium imbas produksi yang digunakan alami perlambatan.

Hal ini menimbulkan permintaan tetap, tetapi stok berkurang di tempat mana imbasnya akan ada kenaikan nilai beras premium.

“Jadi kalau beralih ke SPHP, saya kira (beras) premium itu akan menjadi cukup ya, dikarenakan sebagian sanggup dipasok oleh beras SPHP dari Bulog,” imbuh Mendag Zulhas.

Presiden Joko Widodo sendiri sudah ada berkali-kali meninjau persedian beras juga penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Terakhir lokasinya di area Gudang Bulog, Tanggerang Selatan pada Hari Senin (19/2/2024).

Pada kegiatan yang disebutkan Presiden Jokowi menyatakan bantuan beras akan dilanjutkan sampai Juni 2024 serta bantuan akan dilanjutkan terus jikalau APBN mencukupi.

Jokowi menyampaikan bantuan sosial pangan dalam bentuk beras telah dibagikan ke penerima sejak Januari juga akan dilanjutkan hingga Juni 2024 dengan opsi perpanjangan apabila anggaran mencukupi.

Ia juga mengungkapkan bahwa di dalam seluruh dunia ketika ini sedang berada di krisis pangan yang tersebut mengakibatkan nilai tukar beras naik di area berbagai belahan dunia.