Heru Budi Mau Bangun Rusun untuk Warga Eks Kampung Bayam, Gilbert PDIP: Permasalahan Warisan Anies Jadi Bertele-tele

Heru Budi Mau Bangun Rusun untuk Warga Eks Kampung Bayam, Gilbert PDIP: Permasalahan Warisan Anies Jadi Bertele-tele

Infocakrawala.com – Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, angkat bicara masalah rencana perkembangan rumah susun (rusun) dalam kawasan Tanjung Priok, DKI Jakarta Pusat untuk warga eks Kampung Bayam. Ia menilai hambatan ini menjadi semakin bertele-tele.

Gilbert mengatakan akar permasalahan ini berasal dari kebijakan era eks Gubernur DKI Anies Baswedan yang tersebut menjanjikan hunian untuk warga Kampung Bayam yang digunakan digusur demi mendirikan DKI Jakarta International Stadium (JIS). Persoalannya, hunian Kampung Susun Bayam (KSB) yang tersebut dibangun malah tak dapat ditempati dikarenakan persoalan tarif.

Namun, ia mengaku heran mengapa Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono malah menjadikan rusun baru sebagai solusi.

“Persoalan ini jadi bertele-tele diwariskan Anies. Saya tak mengerti kenapa Pj Gubernur mengambil tindakan ini,” ujar Gilbert ketika dikonfirmasi, Rabu (24/1/2024).

Ia juga menilai tak ada urgensinya mendirikan rusun baru pada lokasi itu. Apalagi, sebenarnya sengketa lahan JIS telah diselesaikan dengan ganti rugi.

“Urgensi saya kira kurang, akibat penjelasan dari Jakpro, sebenarnya warga telah terima uang. Artinya sebenarnya ada upaya dari Jakpro,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia pun menyarankan agar Pemprov DKI bersatu Jakpro kembali ke rencana awal mengenai peruntukan KSB sesuai dengan rapat Jakpro dengan Komisi B. Ia menilai ada unsur politis yang digunakan menyebabkan situasi semakin sulit.

“Kita telah berkali-kali rapat persoalan ini. Artinya sikap kita tetap, agar ini selesai. Kasus ini semakin lama akan semakin rumit akibat musim kampanye,” pungkasnya.

Rencana Heru

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berencana memulai pembangunan Rumah Susun (Rusun) baru di tempat kawasan Tanjung Priok, DKI Jakarta Utara. Hunian ini nantinya akan ditempati warga eks Kampung Bayam sebagai pengganti Kampung Susun Bayam (KSB).

Dengan perkembangan Rusun ini, maka tarif yang dimaksud diberikan akan tambahan terjangkau dikarenakan tergolong sebagai warga terprogram yang mendapatkan subsidi dari Pemprov DKI. Pembangunannya akan dimulai pada Januari 2025 dan juga ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.

Warga berunjuk rasa di area depan gerbang Kampung Susun Bayam, DKI Jakarta Utara, Hari Senin (21/11/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga berunjuk rasa dalam depan gerbang Kampung Susun Bayam, Ibukota Utara, Mulai Pekan (21/11/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

“Pemerintah wilayah akan merancang rumah susun di dalam sekitar kecamatan Priok, kurang lebih banyak dapat 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram serta warga Kampung Bayam,” ujar Heru pada Mampang Prapatan, DKI Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2024).

Heru mengatakan pihaknya sudah ada memberikan hunian untuk warga eks Kampung Bayam di dalam sebagian Rusun seperti Rusun Nagrak. Namun, kebanyakan dari dia mengeluhkan lokasi yang digunakan terlalu sangat jauh dari tempat tinggal awal dia dalam Kampung Bayam.

“Saya telah mendengarkan keluhan ya, kemungkinan besar di tempat Nagrak jauh. Nah, kalau ditanya waktunya masih satu tahun, iya. Mohon sabar, kita bangun yang tersebut terbaik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Heru juga menjanjikan beberapa jumlah sarana juga prasarana mumpuni untuk warga yang tersebut tinggal di dalam Rusun ini. Mulai dari sarana kesehatan, pendidikan, hingga keamanan.

“Kalau di dalam rumah susun fasilitasnya sangat cukup ya, ada posyandu, ada tempat bermain, kita bisa jadi kontrol kesehatannya, ada sekolah, anak-anak sekolah bisa jadi terintegrasi, air bersih terjangkau, listrik, wifi gratis, listrik terjangkau ya,” jelasnya.

“Semua infrastruktur cukup tinggal warga silahkan memilih,” tambahnya memungkasi.

(Sumber: Suara.com)