Imparsial Kritik Performa Prabowo Selama Jadi Menhan: Lucu Bin Konyol

Imparsial Kritik Performa Prabowo Selama Jadi Menhan: Lucu Bin Konyol

Infocakrawala.com – Imparsial mengkritisi kinerja calon presiden (capres) Prabowo Subianto selama menjabat sebagai Menteri Perlindungan (Menhan). Mulai dari merahasiakan informasi pertahanan yang digunakan seharusnya diketahui masyarakat hingga urusan Alutsista.

Peneliti Imparsial, Hussein Ahmad mengatakan, sejak awal bertugas sebagai menhan, Prabowo seolah tak ingin publik mengetahui yang dimaksud telah dikerjakannya.

Hussein kemudian mengambil contoh ketika Kementerian Perlindungan (Kemhan) memaparkan visi-misi di dalam Komisi I DPR RI. Hussein mengumumkan pada pertama kalinya, pemaparan visi-misi Kemhan mendadak dijalankan secara tertutup.

“Ketika di dalam awal-awal ia menjabat sebagai menteri pertahanan, memang benar ada satu hal yang tersebut lucu bin konyol yaitu pertama kalinya pemaparan visi juga misi seseorang menteri pertahanan di dalam Komisi I diadakan secara tertutup,” ujar Hussein di diskusi bertajuk ‘Mengukur Kemampuan Menteri Pertahanan: Dari Alutsista Bekas, Pihak Ketiga di Pengadaan Alutsista PT TMI, hingga Kepemilikan Lahan’, di tempat Ibukota Selatan, Awal Minggu (15/1/2024).

Padahal, waktu itu, Hussein mengumumkan para wartawan sudah ada siap untuk meliput rapat antara Komisi I DPR RI dengan Kemhan.

“Pak Prabowo ini memang benar ada hal-hal yang dimaksud beliau ingin tiada diketahui publik,” ucap Hussein.

Hussein menerangkan isu pertahanan merupakan isu yang semestinya diketahui oleh publik. Dalih rahasia negara pada akhirnya dipakai Prabowo menjadi senjata di debat capres untuk menutupi hal-hal yang dimaksud ia ingin umum mengetahuinya.

“Isu pertahanan ini adalah barang publik, isu publik, rakyat mesti lihat mesti pantau yang digunakan kalau di dalam Komisi I, wartawan Komisi I aja nggak boleh lihat apalagi kita,” jelas Hussein.

Selain itu, Hussein juga menyalahkan pembentukan komponen Cadangan Tentara Nasional Indonesia atau Komcad yang digunakan dibentuk Prabowo.

“Bukan saya mau katakan Komponen Cadangan tidaklah perlu, Komponen Cadangan belum perlu pada konteks Indonesia sekarang,” ujar Hussein.

Sementara dalam sisi lain, menurut Hussein, Alutsista Indonesia masih belum mumpuni.

“Alutsistanya masih jebol, masih pada jelek-jelek. Kapalnya sejumlah tenggelam, terakhir kita beberapa hari yang lalu ada pesawat Super Tucano jatuh di tempat Malang, tapi Prabowo malah bikin Komponen Cadangan yang tersebut peruntukannya menurut kami belum perlu,” jelas Hussein.

Hussein turut mengomentari proyek Food Estate yang digunakan digarap oleh Prabowo. Baginya, proyek yang disebutkan jelas-jelas gagal.

“Itu duitnya gimana itu pertanggungjawabannya?” kata Hussein dengan heran.

Lebih lanjut, Hussein turut mengkritisi proyek Prabowo pada meresmikan sumur bor di dalam berbagai wilayah Indonesia.

“Prabowo ini akhirnya juga terkenal sebagai menteri yang tersebut senang gali sumur, ia alih-alih ngomong pertahanan negara. Dia malah kemana-mana resmikan sumur bor, itu kan juga pakai duit, bikinnya duit pertahanan yang digunakan nggak jelas juga,” katanya.

(Sumber:Suara.com)