Bisnis  

Indonesia serta Vietnam Sama-sama Incar Ini adalah di area Tahun 2045

Indonesia dan juga Vietnam Sama-sama Incar Hal ini adalah dalam area Tahun 2045

Infocakrawala.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo hadir di secara secara langsung diskusi tingkat tinggi yang tersebut diselenggarakan oleh Awal Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh untuk pengembangan prospek kedua negara menjadi high income country dalam tahun 2045.

Diskusi ini dihadiri oleh pemimpin perusahaan Indonesia kemudian Vietnam dari berbagai sektor bidang usaha yang digunakan berkontribusi dengan segera terhadap pengembangan infrastruktur berkelanjutan. Natalia Rialucky selaku ketua eksekutif kemudian Penggagas dari Fairatmos, turut hadir di diskusi tingkat tinggi sebagai perwakilan dari sektor teknologi iklim yang digunakan beroperasi di tempat Asia Tenggara.

“Indonesia lalu Vietnam miliki visi yang sejenis yaitu untuk menjadi high income country di tempat tahun 2045 dan juga untuk mewujudkannya kita memerlukan kekuatan kolaborasi termasuk kolaborasi pada sektor bisnis” ujar Jokowi diambil Awal Minggu (22/1/2024).

Dialog bidang usaha ini bukan hanya sekali menjadi wadah penting bagi kedua negara untuk menjelajahi kesempatan perkembangan kegiatan ekonomi berkelanjutan, tetapi juga menjadi landasan untuk menguatkan kerjasama di mengoptimalkan prospek bursa karbon pada Indonesia yang mencapai lebih besar dari Dolar Amerika 200 miliar.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan terwujud dampak positif yang dimaksud signifikan terhadap mitigasi inovasi iklim, pelestarian lingkungan, peningkatan aktivitas sektor ekonomi hijau, kemudian juga peningkatan kesejahteraan masyarakan.

Indonesia, Vietnam, juga negara-negara Asia Tenggara berpotensi memanfaatkan Nature-based Solutions (NbS) untuk mengupayakan konstruksi infrastruktur kemudian pariwisata berkelanjutan. NbS membantu mengempiskan emisi, menjaga lingkungan, melindungi habitat alam, kemudian tingkatkan daya tarik pariwisata melalui pelestarian keanekaragaman hayati kemudian pemandangan alam yang mana khas.

Di Indonesia, implementasi NbS diharapkan dapat menghurangi emisi sebesar 200-300 jt metrik ton CO2e/tahun pada 2030 , sebanding dengan asumsi menurunkan emisi sekitar 42-63 jt kendaraan bermotor bensin per tahun . Langkah ini bukan belaka mengempiskan dampak lingkungan, tetapi juga memacu peningkatan sektor ekonomi berkelanjutan di sektor infrastruktur kemudian pariwisata

Natalia Rialucky Marsudi menyampaikan, “Aksi mitigasi pembaharuan iklim di tempat sektor kehutanan sangatlah penting untuk menjadi pilar pengembangan ekonomi secara berkelanjutan baik bagi Indonesia kemudian Vietnam,”

Melalui pertemuan diskusi ini, Fairatmos memohon dukungan Presiden Republik Indonesia kemudian Awal Menteri Vietnam untuk menyokong regulasi yang menggalang peningkatan lingkungan berkelanjutan, khususnya di bidang karbon. Ketersediaan regulasi yang menyokong perdagangan karbon juga percepatan transisi menuju sektor ekonomi rendah karbon merupakan beberapa poin utama yang disampaikan oleh Fairatmos. Hal ini akan menciptakan nilai dunia usaha berbasis iklim yang digunakan berkelanjutan dalam Asia Tenggara dengan meningkatkan kerjasama regional di mitigasi pembaharuan iklim.

Fairatmos sama-sama CT Group di tempat Vietnam berazam membuka potensi kemitraan untuk memperkenalkan carbon offset. CT Group, perusahaan terkemuka dengan portofolio kegiatan bisnis yang dimaksud beragam, menjadi mitra strategis pada menurunkan emisi karbon dan juga meningkatkan keberlanjutan di tempat Vietnam.

“Mari kita berkolaborasi untuk merancang masa depan yang digunakan inklusif. Dengan bersama-sama, kita dapat menciptakan proyek-proyek inovatif yang tersebut bukan hanya saja memberikan khasiat lingkungan tetapi juga meningkatkan keberlanjutan kemudian kesejahteraan publik setempat.” tutur Aruna Pradipta, VP of Climate Projects Fairatmos

Diskusi ini menjadi langkah strategis di menggalang kerjasama lintas batas serta menciptakan solusi yang tersebut tidak ada hanya saja memperkuat keseimbangan lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan sektor ekonomi kedua negara.

(Sumber: Suara.com)