Bisnis  

Indonesia Duduki Peringkat 45 WDCR, Naik Enam TIngkat Dibanding Sebelumnya

Indonesia Duduki Peringkat 45 WDCR, Naik Enam TIngkat Dibanding Sebelumnya

Infocakrawala.com – Investigasi World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) 2023 menunjukkan, daya saing digital Indonesia mengalami peningkatan juga pada masa kini berada dalam peringkat 45 dunia.

Riset yang dimaksud diadakan oleh International Institute for Management Development (IMD) selama Swiss ini mencatat bahwa Indonesia naik enam peringkat dari tempat 51 dunia pada tahun 2022.

Dalam lima tahun terakhir, daya saing digital Indonesia terus mengalami peningkatan hingga mencapai 11 peringkat. Professor Arturo Bris, selaku Direktur IMD World Competitiveness Center, menyatakan bahwa pembaharuan yang signifikan di perubahan fundamental digital menunjukkan kesuksesan, serta diharapkan laporan ini dapat memperkuat percepatan strategi digitalisasi kemudian perkembangan ekonomi berkelanjutan di tempat Indonesia pada tahun 2024.

IMD menilai ada dua faktor utama yang mana berhasil mendongkrak daya saing digital Indonesia. Pertama, perkembangan pembangunan ekonomi yang dimaksud agresif berhasil mendongkrak kesiapan digital Indonesia, khususnya dari sektor telekomunikasi, perbankan, juga venture capital.

Kedua, perkembangan para entrepreneur teknologi turut menyokong kesiapan teknologi Indonesia di area masa depan. Namun terdapat dua faktor yang dimaksud menghambat peningkatan daya saing digital Indonesia.

Bris mengatakan, hal pertama adalah terkait dengan sekolah dan juga pelatihan. Kemudian, kurangnya riset lalu pengembangan teknologi.

Lebih lanjut, Indonesia juga perlu meningkatkan hibah untuk paten teknologi terbaru (high-tech) kemudian meningkatkan hitungan pekerja dengan keahlian dan juga pengetahuan teknologi khusus, untuk memperbaiki daya saing digital.

Sementara terkait lembaga pendidikan juga pelatihan, Indonesia perlu menambah total anggaran untuk pendidikan, rasio murid-guru di tempat institusi belajar tinggi, nomor lulusan sains, jumlah total sarjana perempuan, lalu prestasi di area lembaga pendidikan tinggi.

“Berdasarkan berbagai riset yang digunakan sudah pernah kami lakukan, peningkatan penanaman modal sekolah serta pelatihan terbukti meningkatkan daya saing digital lantaran memenuhi permintaan lingkungan ekonomi tenaga kerja yang tersebut ada. Ke depan, kami perkirakan akan terjadi lonjakan permintaan tenaga kerja terkait teknologi kemudian Teknologi AI (kecerdasan buatan),” ujar Bris, dikutipkan dari Antara pada Kamis (25/1/2024).

Bris menyampaikan, untuk terus menyokong daya saing digital, Indonesia juga perlunya peningkatan kecepatan internet. Saat ini, kecepatan internet di tempat Indonesia ada diposisi nyaris terakhir yakni urutan ke 62 dari total 64 negara yang digunakan diteliti.

Selain itu, jumlah keseluruhan pengguna internet di area Indonesia juga perlu ditingkatkan lantaran semata-mata ada dalam urutan 60 dunia. Kesulitan maraknya pembajakan perangkat lunak (software) juga menjadi persoalan yang digunakan masih perlu diselesaikan untuk meningkatkan daya saing digital Indonesia.

WDCR 2023 melakukan penelitian terhadap daya saing digital dari 64 negara dengan mempertimbangkan tiga faktor utama, yakni pengetahuan, teknologi, serta kesiapan masa depan.

IMD WDCR yang dimaksud dirilis pada akhir tahun 2023 membandingkan peringkat kemapanan daya saing digital dari 64 negara. Lima negara dengan daya saing digital terbaik menurut IMD World Digital Competitiveness 2023 adalah Amerika Serikat, Belanda, Singapura, Denmark, juga Swiss.

Riset ini menunjukkan, daya saing digital Indonesia unggul dibandingkan dengan beberapa negara Asia lainnya, seperti India (peringkat 49), Filipina (59), juga Mongolia (63). Meskipun demikian, pada kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal terpencil dari Singapura (peringkat 3), Malaya (33), dan juga Thailand (35).

(Sumber: Suara.com)