Indonesia KLB Polio, IDAI Ingatkan Orangtua Beri Anak Vaksin Polio Inaktif Dosis Kedua: Begini Cara Memberinya!

Indonesia KLB Polio, IDAI Ingatkan Orangtua Beri Anak Vaksin Polio Inaktif Dosis Kedua: Begini Cara Memberinya!

Infocakrawala.com – Menyusul ditemukan 3 perkara lumpuh layu akut akibat polio pada November hingga Desember 2023, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ingatkan kembali kampanye imunisasi nasional dengan dosis kedua Vaksin Polio Inaktif (IPV2) untuk melindungi seluruh anak Indonesia dari polio.

Kampanye ini diinisiasi Kementerian Aspek Kesehatan (Kemenkes) sesuai rekomendasi WHO serta Grup Penasihat Teknis Imunisasi Indonesia (ITAGI), ditujukan untuk melengkapi rangkaian dosis imunisasi polio yang diperlukan (enam dosis secara total, dengan dua dosis menggunakan IPV), serta juga untuk meningkatkan kekuatan kegiatan imunisasi nasional secara keseluruhan.

“IPV2 diberikan melalui suntikan. Seperti vaksinasi lainnya, reaksi umum dapat mencakup kemerahan lalu pembengkakan dalam tempat suntikan. Namun, reaksi-reaksi ini hanya saja bersifat sementara juga biasanya akan sembuh dengan sendirinya,” ujar Kepala Satuan Pekerjaan Imunisasi IDAI, Prof. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) melalui keterangan yang digunakan diterima suara.com, Rabu (17/1/2024).

Petugas kebugaran memberikan imunisasi polio terhadap murid sekolah ketika berlangsung vaksinasi massal dalam Daerah Perkotaan Pidie, Daerah Pidie, Aceh, Mulai Pekan (28/11/2022). [ANTARA FOTO/Ampelsa/hp]
Petugas kemampuan fisik memberikan imunisasi polio terhadap murid sekolah ketika berlangsung vaksinasi massal di dalam Perkotaan Pidie, Wilayah Pidie, Aceh, Hari Senin (28/11/2022). [ANTARA FOTO/Ampelsa/hp]

Polio adalah penyakit yang dimaksud disebabkan virus polio yang menyerang sumsum tulang belakang, menciptakan orang yang terinfeksi alami kelumpuhan akibat tungkai kakinya melemah, mengecil bahkan tiada bisa jadi berjalan.

Sayangnya, walau telah gencar mempublikasi risiko polio yang menyebabkan cacat nomor vaksinasi polio tetap saja rendah, walaupun telah digencarkan pengenalan acara imunisasi nasional dengan IPV2 sekalipun.

Tingkat keseluruhan Indonesia untuk dosis IPV pertama (IPV1) adalah 29,1%, bilangan ini kauh di area bawah tingkat yang digunakan direkomendasikan oleh WHO sebesar 95%. Di distrik-distrik yang tersebut terdampak seperti Aceh, tingkat vaksinasi tetap saja lebih tinggi rendah, yaitu 7,3% untuk IPV1 serta 0,5% untuk IPV2.7.

Kondisi ini cukup keprihatinan mengingat Indonesia sudah ada dinyatakan bebas polio pada 2014 silam, ditambah paling baru Kemenkes menemukan 3 persoalan hukum lumpuh layu akut akibat polio di dalam 2 provinsi yakni Jawa Tengah kemudian Jawa Timur. Hasilnya selain menetapkan Indonesia KLB polio, Kemenkes juga berada dalam fokus peringkat imunisasi polio tambahan pada 3 tempat yaitu Jawa Tengah serta Jawa Timur yang digunakan merupakan lokasi terjadinya KLB polio.

Pemberian imunisasi tambahan juga diadakan pada Wilayah Sleman DIY, yakni tempat yang dimaksud berbatasan dengan segera dengan Wilayah Klaten, lokasi ditemukannya perkara polio beberapa waktu lalu.

Capaian imunisasi polio tambahan

Sejak Senin, 15 Januari 2024 imunisasi polio tambahan serentak dilaksanakan terhadap anak usia 0 hingga 7 tahun, dengan target 8,4 jt anak diberikan pemberian vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Kepala Biro Komunikasi kemudian Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi mengungkap update capaian imunisasi polio tambahan putaran pertama Jateng, Jatim dan juga DIY per 16 Januari 2024 dalam antaranya sebagai berikut:

  1. Cakupan Jateng: 1.460.624 anak (37,4%)
  2. Cakupan Jatim: 2.108.537 (47,5%)
  3. Cakupan Sleman DIY: 44.561 (29,7%)

Kesimpulannya imunisasi polio tambahan telah dilakukan mencapai cakupan total 42,6 persen pada ketiga provinsi telah dilakukan mencapai target cakupan hari kedua yakni sebesar 27,1 persen.

(Sumber: Suara.com)