Jangan Cuma Pesta, Hal ini Doa Waktu petang Tahun Baru yang digunakan Dianjurkan untuk Dibaca oleh Umat Muslim

Jangan Cuma Pesta, Hal ini Doa Waktu petang Tahun Baru yang digunakan digunakan Dianjurkan untuk Dibaca oleh Umat Muslim

Infocakrawala.com – Pergantian tahun menuju 2024 tinggal menghitung hari. Nantinya, setiap orang akan menangguhkan catatan 2023 lalu membuka lembaran baru di dalam 2024. Di di malam hari tahun baru, beberapa orang biasanya memutuskan untuk menyebabkan pesta.

Namun, pada ajaran Islam, menyambut tahun baru dianjurkan untuk memanjatkan doa. Meski diperbolehkan merayakan selama tidaklah melakukan hal yang dimaksud maksiat, umat Islam juga dianjurkan memanjatkan doa waktu malam tahun baru agar perjalanan pada tahun berikutnya menjadi lebih besar baik.

Doa yang tersebut dipanjatkan ini merupakan permintaan dan juga harapan agar tahun berikutnya bisa saja menjadi lebih tinggi baik.

Lantas, seperti apa doa untuk menyambut tahun baru 2024? Mengutip situs Pundi Amal Hasanah Umat, berikut doa yang dimaksud dapat dibaca pada waktu di malam hari tahun baru.

Sebelum pergantian tahun

Pada tanggal 31 Desember, umat Muslim dapat membaca doa sebelum pergantian tahun. Hal ini menjadi doa akhir tahun sebelum resmi berganti tahun menuju 2024. Berikut doanya:

Allahumma ma’amiltu min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘ala ‘uqubati, wa da’autani ilat taubati min ba’di jara’ati ‘ala ma’shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa’attani ‘alaihits tsawaba, fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha’ raja’i minka ya karim.

Artinya:

“Ya Allah, Aku memohonkan ampun melawan perbuatanku dalam tahun ini yang tersebut termasuk Kau larang-sementara Aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang dimaksud Kau maklumi lantaran kemurahan-Mu. Sementara Kau mampu menyiksaku, dan juga perbuatan (dosa) yang dimaksud Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang dimaksud berarti mendurhakai-Mu.

Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang dimaksud Kau ridhai pada tahun ini dan juga perbuatanku yang mana terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Setelah pergantian tahun

Setelah tahun sudah pernah berganti menjadi 2024, umat Muslim juga membaca doa. Berikut doa yang dimaksud dibaca pasca berganti tahun:

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Artinya:

“Dengan mengumumkan asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap memperlihatkan melimpahkan rahmat juga salam terhadap junjungan kemudian penghulu kita Muhammad beserta keluarga juga sahabat beliau.

Ya Allah Apa yang dimaksud saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang mana Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tak meridhoi (merelakannya), bukan melupakannya kemudian Engkau bersikap lembut padaku setelahnya Engkau berkuasa menyiksaku serta Engkau seru aku untuk bertaubat pasca aku melakukan kedurhakaan kepada-Mu.

Maka sungguh aku mohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku! Dan apa pun yang sudah aku lakukan dari sesuatu yang mana Engkau ridhoi serta Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada-Mu ya Allah, Dzat Yang Maha Pemurah, Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah persembahanku juga janganlah Engkau putus harapanku dari-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah! Semoga Allah tetap memperlihatkan melimpahkan rahmat kemudian salam terhadap junjungan kita Muhammad beserta keluarga kemudian sahabat beliau.”

(Sumber: Suara.com)