Kasus Pengungsi Rohingya, Mahfud MD: Kita Akan Kembalikan ke Negara Asalnya

Kasus Pengungsi Rohingya, Mahfud MD: Kita Akan Kembalikan ke Negara Asalnya

InfoCakrawala.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, kemudian Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akan melakukan koordinasi dengan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) untuk mengembalikan para pengungsi Rohingya di dalam Aceh.

“Nah besok akan kita rapatkan bagaimana langkah mengembalikan (pemgungdi Rohingya) ke negaranya melalui PBB, dikarenakan ada perwakilannya, nanti saya akan pimpin rapatnya,” ucap Mahfud di dalam Ma’had Annida Al Islamy Bekasi, Senin (4/12/2023) malam kepada awak media termasuk Suara.com

Mahfud menerangkan, jumlah keseluruhan pengungsi Rohingya saat ini sekitar 1.147 orang. Jumlah itu terus bertambah, sebab beberapa negara sudah menghentikan akses secara total.

“Gelombang pengungsi itu datang terus, Malaysia sudah tutup Australia sudah menangguhkan , sehingga Indonesia turun tangan. Tapi turun tangan terus-terusan kewalahan, orang Aceh sudah menolak,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 249 pengungsi Rohingya tiba di dalam Bireuen, Aceh menggunakan kapal kayu ditolak oleh publik setempat. Warga bahkan melarang mereka turun ke daratan.

Kapal yang mana membawa pengungsi Rohingya itu tiba dalam bibir pantai Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka Bireuen, Kamis (16/11/2023) subuh. Mengetahui kedatangan pengungsi Rohingya, penduduk beramai-ramai mendatangi lokasi.

Diketahui, para pengungsi Rohingya kerap kali terdampar di area Aceh. Namun kali ini kedatangan merek ditolak.

Kepala Desa Pulo Pineung Mukhtaruddin menyebut alasan penduduk menolak para pengungsi Rohingya yang oleh sebab itu merepotkan setelah tinggal pada daratan juga tak mau tunduk pada aturan kemudian norma setempat. Hal hal tersebut dilihat warga dari pengungsi yang tiba di dalam Desa Matang Pasi, Kecamatan Peudada pada 16 Oktober lalu.

Meski menolak menampungnya, tapi warga Aceh tetap memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya itu dalam bentuk makanan pokok lalu mi instan. Kendati begitu, para pengungsi yang digunakan kecewa sempat membuang bantuan itu ke laut.

Kontributor : Mae Harsa

(Sumber: Suara.com)