Kompetisi Peradilan Lingkungan Hidup Derajat Dunia, Menteri LHK Singgung Perubahan Iklim

Kompetisi Peradilan Lingkungan Hidup Tingkat Dunia, Menteri LHK Singgung Perubahan Iklim

Infocakrawala.com – JAKARTA Menteri Lingkungan Hidup juga Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menerima kunjungan Tim Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam Jakarta. Kunjungan ini bertujuan memohonkan dukungan menghadapi keikutsertaan merek yang akan berjuang mewakili Indonesia pada tahap Finals of the Stetson International Environmental Moot Court Competition pada 10-13 April 2024 di area Florida, Amerika Serikat (AS).

Adapun lombanya tentang hukum lingkungan yang dimaksud spesifiknya mengeksplorasi tentang Analisis Efek Lingkungan/Environmental Impact Assessment dan juga tentang Royal Mountain Gorilla yang tersebut sudah ada terancam punah.

“Saya membantu penuh anak-anak Tim Peradilan Semu dari Fakultas Hukum Trisakti ini agar mampu mengharumkan bangsa di area kancah internasional. Tentu tiada mudah sanggup mewakili Asia Tenggara dengan kampus ternama dalam Asia Tenggara lainnya juga berkompetisi di area tingkat dunia,” kata Menteri Siti pada keterangannya, Rabu (3/4/2024).

Menteri Siti mengaku bangga terhadap prestasi yang mana ditorehkan Tim Peradilan Semu FH Trisakti ini.
Salah satu isu yang akan dibawa oleh pasukan pada perhelatan di area Amerika Serikat yaitu inovasi iklim khususnya tentang NDC Indonesia.

Menteri Siti menyampaikan pada konteks pembaharuan iklim, Indonesia relatif tak ketinggalan berbeda dengan negara lain, bahkan leading by example, baik dari target maupun capaiannya.

Bahkan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mempunyai komitmen Forestry and Other Land Use (Folu) Net Sink 2030. Artinya bahwa sebuah kondisi dalam mana tingkat serapan Indonesia sudah ada lebih lanjut tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030. Industri Folu sendiri ditargetkan berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional.

“Jadi di konteks inovasi iklim itu kita Indonesia sudah ada baik. Bahkan ketika ini banyak negara seperti Amerika Serikat, Norwegia kemudian UK menjalin kerja serupa dengan Indonesia di menggalang implementasi Indonesia’s Folu Net Sink 2030,” jelas Menteri Siti.

Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan, Folu Net Sink 2030 lahir dari tekad kita untuk menghasilkan kerja yang tersebut sistematis kemudian terukur. Jadi, itu sebenarnya adalah formulasi dari semua kegiatan kemudian pekerjaan yang tersebut telah kita lakukan.

“Pada dasarnya ketika praktik-praktik sektor kehutanan itu dijalankan dengan benar menurut aturan, itu sebetulnya pasti memunculkan sesuatu yang dimaksud baik, salah satunya tidaklah mengeluarkan emisi yang tersebut berlebihan,” ujarnya.