Bisnis  

Kredit Lembaga Keuangan Capai Rp6.966 T, Tumbuh 9,74 Persen di area November 2023

Kredit Lembaga Keuangan Capai Rp6.966 T, Tumbuh 9,74 Persen di tempat area November 2023

Infocakrawala.com – JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) mengungkapkan bahwa di area sedang kondisi ketidakpastian global serta prospek perlambatan peningkatan kegiatan ekonomi global, bidang perbankan Indonesia per November 2023 tetap memperlihatkan resilien kemudian berdaya saing.

Penguatan ini didukung oleh tingkat profitabilitas (ROA) serta permodalan (CAR) yang relatif tinggi masing-masing sebesar 2,73 persen (Oktober 2023: 2,73 persen) serta 27,89 persen (Oktober 2023: 27,44 persen).

Kepala Eksekutif Pengawas Bank OJK Dian Ediana Rae mengatakan, dari sisi kinerja intermediasi, pada November 2023, secara yoy kredit meningkat Rp618,43 triliun atau meningkat 9,74 persen (Oktober 2023: 8,99 persen yoy) menjadi Rp6.965,90 triliun.

“Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja sebesar 10,14 persen yoy,” kata Dian pada Forum Pers Asesmen Industri Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Desember 2023, Selasa (9/1/2024).

Dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama peningkatan kredit yaitu bertambah sebesar 12,13 persen, dengan porsi kredit sebesar 45,81 persen dari total kredit perbankan.

Kontribusi sektor perbankan pada pembiayaan untuk menyokong pertumbuhan kegiatan ekonomi nasional yang dimaksud berkelanjutan juga terwujud melalui pembelian obligasi korporasi non-bank lalu pembelian SBN oleh perbankan.

“Sehingga kepemilikan sektor perbankan terhadap obligasi korporasi serta SBN mencapai Rp269,46 triliun (November 2022: Rp231 triliun) juga Rp1.436,31 triliun (November 2022: Rp1.458,92 triliun),” ungkap Dian.

Sementara itu, peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2023 tercatat 3,04 persen yoy (Oktober 2023: 3,43 persen yoy) atau menjadi Rp8.216,21 triliun, dengan deposito menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 3,50 persen yoy.

Menurut Dian, beberapa hal yang memengaruhi perlambatan pertumbuhan DPK diantaranya yaitu perkembangan DPK yang tersebut tinggi pada masa pandemi yang digunakan mengakibatkan high base effect pada peningkatan DPK setelahnya.

(Sumber:SindoNews)