Kronologi Pengungsi Rohingya Buang Nasi Bungkus dari Warga, Tuntut Permintaan Lebih

Kronologi Pengungsi Rohingya Buang Nasi Bungkus dari Warga, Tuntut Permintaan Lebih

Infocakrawala.com – Pengungsi Rohingya lagi-lagi berulah hingga kontroversi usai dilaporkan melakukan mogok makan. Dalam total yang digunakan mencapai ratusan, pengungsi Rohingya dalam basement Balee Meuseuraya Aceh (BMA) melakukan aksi mogok makan dengan alasan yang tersebut sangat memprihatinkan.

Kabar beredar, banyak pengungsi Rohingya yang mana tinggal di area BMA mengungkapkan bahwa mogok makan ini merupakan bentuk mengecam terhadap kondisi tempat tinggal dia yang mana dianggap bukan layak.

Aksi penolakan ini terjadi selama jam makan siang kemudian malam, meskipun akhirnya merekan menerima makanan setelahnya diberi pemahaman.

Dikutip dari Ayobandung —jaringan Suara.com, saat jam makan waktu malam dibagikan oleh Yayasan Kehumaniteran Madani Indonesia (YKMI) melalui volunteer PMI Banda Aceh, mereka itu juga menghadapi penolakan besar-besaran. Meskipun Indonesia, khususnya kota Aceh, telah lama memberikan prasarana bagi merek dengan terpaksa.

Para pengungsi mengklaim bahwa tindakan ini dijalankan sebagai bentuk menentang untuk mendapatkan penampungan yang digunakan lebih lanjut layak. Seorang warga Rohingya bahkan menyuarakan tuntutan mereka terkait penempatan kemudian hunian yang tersebut dianggap tidak ada layak.

Meski demikian, Indonesia perlu menetapkan aturan yang tersebut jelas kemudian tegas terkait para pengungsi Rohingya ini agar tiada bertindak seenaknya lalu menetap di area wilayah Aceh.

Beberapa pihak bahkan mengusulkan agar pemerintah Indonesia memindahkan mereka ke negara lain sebab sikap mereka itu dianggap berlebihan kemudian mengganggu.

Banyak warganet bahkan mengusulkan agar pengungsi Rohingya pindah ke Bangladesh apabila mereka itu ingin tinggal seperti di dalam kamp Bangladesh.

Aksi mogok makan ini bisa saja merugikan merek sendiri serta mengakibatkan pemborosan prasarana serta makanan yang digunakan disediakan oleh yayasan Aceh.

Ratusan pengungsi Rohingya diharapkan dapat menerima sarana yang tersebut sudah pernah disediakan, mengingat Indonesia, khususnya Aceh, miliki hak untuk mengambil tindakan tegas sejak kedatangan mereka.

Namun demikian, belum dapat dipastikan kebenaran dari kabar tersebut. Terlebih, hingga saat ini UNHCR selaku penanggung jawab pengungsi di area Indonesia masih memilih bungkam.

(Sumber: Suara.com)