KSAL Ajak Angkatan Laut Negara Pasifik Barat Atasi Tantangan Security Maritim

KSAL Ajak Angkatan Laut Negara Pasifik Barat Atasi Tantangan Security Maritim

Infocakrawala.com – JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengundang angkatan laut negara pada kawasan Pasifik Barat untuk bekerja mirip mengatasi tantangan keamanan maritim.

Awalnya Ali menilai, pada waktu ini Kawasan Pasifik Barat menghadapi tantangan keamanan maritim yang mana semakin kompleks serta beragam, yang tersebut dihasilkan oleh dinamika kekuatan regional antara negara-negara besar.

“Pergeseran kekuasaan dikombinasikan dengan beragam interpretasi hukum juga norma internasional, sebagian besar berkonstribusi terhadap volatilitas lalu kompleksitas tantangan keamanan maritim di dalam kawasan,” kata Ali melalui keterangan resminya melalui Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), dikutipkan Selasa (30/4/2024).

Wilayah Pasifik Barat, kata Ali, juga memainkan peran penting di melakukan konfirmasi kebebasan navigasi demi stabilitas kawasan dan juga kemakmuran ekonomi. “Karena porsi yang digunakan signifikan dari lalu lintas perdagangan maritim global yang melalui perairan tersebut,” ucapnya.

Ali mengatakan, lemahnya penegakan hukum di tempat banyak perairan perbatasan dihadapkan luasnya wilayah maritim telah dilakukan menyebabkan kesulitan pada memerangi kegiatan terlarang dalam lingkungan maritim Pasifik Barat.

“Keamanan siber memiliki target infrastruktur jaringan komunikasi, sistem navigasi yang dapat mengganggu stabilitas dunia maritime. Selain itu, tantangan lingkungan termasuk polusi, penangkapan ikan secara berlebih, perusakan habitat, dampak pembaharuan iklim telah dilakukan mengancam keseimbangan ekologis Kawasan Pasifik Barat” sambungnya.

Untuk itu Ali menekankan komitmen TNI AL lalu pentingnya kerja sejenis pada antara negara-negara kawasan untuk mengatasi dinamika keamanan maritim global. “Pentingnya kerja identik dan juga kolaborasi pada antara menyelesaikan dan juga mengatasi tantangan keamanan maritim global yang mana semakin meningkat,” katanya.

Hal itu diungkap Ali ketika memaparkan presentasi di 19th Western Pacific Naval Symposium (WPNS) dengan tema ‘Ocean With a Shared Future’ pada Qingdao, Cina, Selasa, 23 April 2024 lalu, yang mana merupakan forum beranggotakan angkatan laut negara dalam kawasan Pasifik Barat juga sekitarnya.

Adapun kegiatan WPNS berlangsung dari 21 hingga 25 April itu dihadiri sebanyak 29 pimpinan angkatan laut dari Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, Belanda, Brunei Darussalam, Chile, Ekuador, Fiji, India, ⁠Indonesia, ⁠Jepang, Kamboja.

Lalu, Kanada, Kolombia, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Pakistan, ⁠Papua Nugini, Prancis, Peru, Rusia, ⁠Selandia Baru, Singapura, ⁠Sri Lanka, Thailand, ⁠Tonga, kemudian ⁠Vietnam.