Bisnis  

Kuartal I-2024, Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.515 Billion

Kuartal I-2024, Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.515 Billion

Infocakrawala.com – JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I-2024 mencapai USD403,9 miliar atau sekitar Rp6.515 triliun (kurs JISDOR BI 14 Mei 2024 Rp16.131 per USD). Jumlah ini turun secara kuartalan (quarter-to-quarter) dibandingkan kuartal IV-2023 yang tersebut sebesar USD408,5 miliar.

“Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,02% (yoy), setelahnya bertambah 3,0% (yoy) pada triwulan sebelumnya,” ungkap Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, pada keterangan pers, Rabu (15/5/2024).

BI menyebutkan, penurunan berasal dari ULN sektor masyarakat maupun swasta. Adapun ULN pemerintah mengalami penurunan menjadi USD192,2 miliar, dibandingkan dengan sikap triwulan sebelumnya sebesar USD196,6 miliar.

Secara tahunan, ULN pemerintah terkontraksi sebesar 0,9% (yoy), pasca bertambah 5,4% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Erwin menerangkan, penurunan ini disebabkan perpindahan penempatan dana pemodal nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen pembangunan ekonomi lain. “Ini terjadi seiring dengan peningkatan ketidakpastian pangsa keuangan global,” ujarnya.

ULN swasta juga mengecil dalam mana posisinya pada triwulan I-2024 sebesar USD197,0 miliar, lebih lanjut rendah dibandingkan dengan tempat triwulan sebelumnya yang dimaksud sebesar USD198,4 miliar.

Secara tahunan, ULN swasta merosot sebesar 1,8% (yoy), tambahan pada dibandingkan kontraksi pada triwulan lalu sebesar 1,2% (yoy). Erwin mengatakan kontraksi peningkatan ULN yang dimaksud bersumber dari perusahaan bukanlah lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan juga lembaga keuangan (financial corporations) yang tersebut masing-masing mengalami kontraksi sebesar 1,8% (yoy) kemudian 1,6% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, lanjut Erwin, ULN swasta terbesar berasal dari Industri Industri Pengolahan; Jasa Keuangan juga Asuransi; Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, juga Lingkungan Dingin; dan juga Pertambangan serta Penggalian, dengan pangsa mencapai 78,3% dari total ULN swasta.

“ULN swasta tetap memperlihatkan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1% terhadap total ULN swasta,” imbuhnya.