Bisnis  

Kurs Rupiah Masih Tak Berdaya, Hari Hal ini Melemah Jadi Rp16.046 per Mata Uang Dollar

Kurs Rupiah Masih Tak Berdaya, Hari Hal ini Melemah Jadi Rp16.046 per Mata Uang Dollar

Infocakrawala.com – JAKARTA – Skor tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih terus melemah, tidaklah terkecuali pada perdagangan hari ini, Selasa (7/5/2024). Kurs Rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp16.046 setelahnya sebelumnya sempat menguat ke level Rp16.025 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.068 per dolar AS.

Pelemahan mata uang Garuda juga terlihat pada data JISDOR BI. Dimana hari ini rupiah bertengger di tempat kedudukan Rp16.054 per USD, dimana hal itu tambahan lama dari sesi kemarin pada peringkat Rp16.025/USD

Pengamat pangsa uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar Negeri Paman Sam menguat dikarenakan fokus minggu ini adalah pada komentar dari beberapa pejabat Fed mengenai jalur suku bunga.

Hal itu khususnya pasca data nonfarm payrolls yang tersebut tambahan lemah dari perkiraan menimbulkan para tukang jualan sekali lagi mulai memperkirakan penurunan suku bunga oleh bank sentral.

“Namun gagasan ini tak memberikan sejumlah dukungan terhadap mata uang Asia, mengingat The Fed masih diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan September,” tulis Ibrahim pada risetnya,

Sebelumnya, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan tingkat suku bunga pada waktu ini cukup membatasi untuk mendinginkan perekonomian sehingga menyebabkan pemuaian kembali ke target bank sentral sebesar 2%.

Kalender ekonomi minggu ini sepi, disorot oleh pembacaan sentimen konsumen dari University of Michigan pada hari Jumat, sementara beberapa orang pejabat Fed akan menyampaikan pidatonya, termasuk Gubernur Fed Lisa Cook juga Michelle Bowman pada akhir minggu ini.

Selain itu, Pasar sekarang menantikan data tambahan lanjut mengenai pemuaian Negeri Matahari Terbit lalu peningkatan upah untuk mengukur apakah Bank of Japan akan meningkatkan suku bunga lebih tinggi lanjut tahun ini, yang tersebut diharapkan dapat memberikan sedikit keringanan terhadap mata uang Jepang.