Lewat COP 28 Dubai, Indonesia Paparkan Target Produksi 2 Juta Passenger Car EV dan juga 13 Juta Motor Listrik

Lewat COP 28 Dubai, Indonesia Paparkan Target Produksi 2 Juta Passenger Car EV serta juga 13 Juta Motor Listrik

InfoCakrawala.com – Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 (COP 28) di tempat Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (1/12/2023), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kemudian Investasi (Kemenko Marves) bergabung tampil sebagai salah satu pembicara.

Dikutip dari kantor berita Antara, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman juga Investasi (Kemenko Marves) menyoroti peran Indonesia yang digunakan saat ini tengah membangun rantai pasok kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).

Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan juga Transportasi Kemenko Marves mengatakan Indonesia berada di dalam posisi yang mana strategis untuk membangun rantai pasokan EV global yang digunakan tangguh. Seiring dengan tren global dekarbonisasi industri transportasi untuk memenuhi komitmen net zero.

“Dengan sumber daya nikel yang tersebut melimpah, Indonesia mempunyai kekuatan untuk mengupayakan pasokan kendaraan listrik global juga membentuk masa depan yang dimaksud lebih tinggi ramah lingkungan, namun pada saat yang tersebut mirip Indonesia harus memanfaatkan prospek besar ini untuk mengalihkan industri otomotif bermesin pembakaran ke listrik,” jelas Rachmat Kaimuddin, sebagaimana dikutip dari rilis resmi.

Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di tempat pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021) [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj]
Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits dalam pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021) [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj]

Seiring dengan melonjaknya permintaan global kendaraan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah dilakukan menyokong adopsi kendaraan listrik pada pasar domestik. Juga menarik lebih lanjut banyak penanaman modal untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik di dalam Indonesia.

Indonesia mentargetkan ada 2 jt unit mobil penumpang (passenger car) listrik dan juga 13 jt sepeda listrik yang tersebut mengaspal pada 2030.

Untuk mencapai target itu, pemerintah telah lama meluncurkan insentif fiskal kemudian non-fiskal bagi konsumen serta produsen. Salah satu bentuk insentif adalah potongan harga jual sebesar Rp 7 jt (setara 450 dolar Amerika Serikat atau AS) bagi seluruh publik Indonesia yang ingin membeli sepeda listrik baru yang mana memenuhi 40 persen komponen lokal.

Saat ini pemerintah sedang berupaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan ramah lingkungan di area Asia Tenggara, serta memasok pasar domestik dengan lebih besar banyak pilihan kendaraan EV.

“Kita perlu menciptakan permintaan lalu infrastruktur yang digunakan baik. Kami tahu saat ini bukan ada cukup pilihan (bagi konsumen),” tambah Rachmat Kaimuddin.

Paviliun Indonesia pada COP 28, Dubai, mendiskusikan beberapa tantangan paling mendesak dalam meningkatkan pasokan global mineral penting. Sekaligus mewujudkan praktik bidang usaha yang berkelanjutan serta bertanggung jawab di tempat seluruh rantai pasokan.

Turut hadir dalam diskusi hal itu antara lain CEO Pertamina New Renewable Energy Dannif Danusaputro, Head of Metals & Mineral Bloomberg NEF Dr. Kwazi Ampofo, CEO & President Director PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt, serta Ketua Umum Kadin Indonesia Koordinator Bidang Maritim, Investasi lalu Luar Negeri Shinta Kamdani.

(Sumber: Suara.com)