Mengapa Orang Gemuk Kerap Ngorok ketika Tidur? Dokter Beberkan Penyebabnya

Mengapa Orang Gemuk Kerap Ngorok ketika Tidur? Dokter Beberkan Penyebabnya

Infocakrawala.com – JAKARTA – Hampir sebagian orang mungkin saja pernah mendengkur pada waktu tidur. Meski begitu, persoalan hukum ini ternyata paling berbagai ditemukan pada orang-orang yang tersebut bertubuh gemuk.

Tak heran, banyak anggapan beredar bahwa orang bertubuh gemuk lebih banyak mudah mendengkur. Lantas, benarkah demikian?

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok – Bedah Kepala kemudian Leher, dr. Dian Paramita Wulandari, mengatakan, anggapan yang disebutkan memang benar benar adanya. Hal yang dimaksud lantaran orang gemuk memiliki timbunan lemak di tempat bagian leher, dalam mana dapat menekan saluran pernapasan bagian melawan sehingga jalur udara menjadi sempit.

Tekanan pada saluran pernapasan yang dimaksud akan bertambah besar ketika merek berbaring. Akibatnya, jalur pernapasan semakin menyempit, udara tiada sanggup mengalir dengan baik, serta akhirnya bisa jadi mendengkur sepanjang tidur.

“Berat badan kenapa kok sanggup menyebabkan sleep apnea? Karena adanya timbunan lemak. Sebetulnya masalahnya timbunan lemak pada daerah-daerah yang digunakan dalam sekitar jalan napas tersebut,” terang dr. Dian, mengambil dari talkshow secara daring di tempat live Instagram Kementerian Aspek Kesehatan RI, Rabu (7/8/2024).

“Ada penekanan akibat adanya timbunan lemak dalam daerah-daerah tersebut. Di area sekitar jalan napas kita itu adalah jaringan lunak, bukanlah jaringan yang dimaksud keras. Sehingga sangat mudah terjadi penekanan,” lanjutnya.

Selain itu, dr. Dian menjelaskan, orang gemuk cenderung mengorok dikarenakan lemak yang dimaksud berlebihan memberikan beban tambahan pada waktu tidur. Beberapa lemak ini terkumpul pada bagian tubuh tertentu seperti dalam leher serta area tenggorokan.

“Jadi kalau gemuk sedikit biasanya di tempat dagu, terus dagunya jadi lebih besar besar gitu ya, dalam rahangnya, di area lehernya juga tebal. Nah, pada pada waktu tidur kan otomatis semua otot rileks, padahal di area sininya ada tumpukan lemak, dalam sekitar leher,” terang dr Dian.


“Nah, itu segera semuanya menyembunyikan ke jalan napas, menekan jalan napasnya, sehingga terjadi sumbatan. Itu yang paling gampang dilihat sih itu ya. Meskipun ada juga faktor-faktor risiko lain,” terangnya lagi.