Mengenal Nefropati Diabetik, Penyebab Gagal Ginjal akibat Diabetes

Mengenal Nefropati Diabetik, Penyebab Gagal Ginjal akibat Diabetes

Infocakrawala.com – JAKARTA – Nefropati diabetik merupakan penyakit ginjal akibat diabetes mellitus dan juga menjadi penyulut gagal ginjal nomor satu. Pasalnya, hampir sepertiga penderita hiperglikemia mengalami nefropati diabetik.

Penderita diabetes mellitus serta penyakit ginjal secara keseluruhan memiliki kondisi yang dimaksud lebih tinggi buruk dibandingkan penderita penyakit ginjal saja. Hal ini sebab penderita hiperglikemia cenderung mempunyai kondisi medis lain yang dimaksud sudah ada berlangsung lama, seperti tekanan darah tinggi, lipid tinggi, juga penyakit pembuluh darah (aterosklerosis).

Dilansir WebMD, Penyakit ginjal pada penyakit gula tipe 1 sedikit berbeda dibandingkan pada penyakit gula tipe 2. Pada penyakit gula tipe 1, penyakit ginjal jarang muncul pada 10 tahun pertama pasca diagnosis diabetes. Pada diabetes mellitus tipe 2, beberapa pasien sudah ada mempunyai penyakit ginjal pada ketika merekan didiagnosis menderita diabetes.

Gejala Nefropati Diabetik

Seringkali tiada ada gejala pada nefropati diabetik dini. Ketika fungsi ginjal memburuk, gejalanya kemungkinan besar termasuk:
Pembengkakan pada tangan, kaki, juga wajah
Hambatan tidur atau berkonsentrasi
Nafsu makan yang mana buruk
Mual
Kelemahan
Gatal (penyakit ginjal stadium akhir) juga dermis sangat kering
Mengantuk (penyakit ginjal stadium akhir)
Kelainan irama teratur jantung, akibat peningkatan kalium di darah
Otot berkedut

Ketika kehancuran ginjal semakin parah, ginjal Anda tidaklah dapat membuang limbah dari darah Anda. Limbah yang disebutkan kemudian menumpuk di dalam tubuh lalu dapat mencapai tingkat beracun, suatu kondisi yang dikenal sebagai uremia.

Penderita uremia sendiri banyak kali mengalami kebingungan serta terkadang mengalami koma.

Bagaimana Nefropati Diabetik Didiagnosis?

Tes darah tertentu yang digunakan mencari zat kimia darah tertentu dapat digunakan untuk mendiagnosis kerusakan ginjal. Penyakit ini juga dapat dideteksi sejak dini dengan menemukan protein pada urin. Tersedia perawatan yang mana dapat membantu memperlambat perkembangan gagal ginjal. Itu sebabnya Anda harus melakukan tes urine setiap tahun apabila Anda menderita diabetes.

Cara Mengobati Nefropati Diabetik

Menurunkan tekanan darah lalu menjaga kontrol gula darah mutlak diperlukan untuk memperlambat perkembangan nefropati diabetik. Ada obat-obatan yang digunakan tersedia yang tersebut terbukti memperlambat perkembangan kehancuran ginjal. Mereka termasuk:

Penghambat SGLT2 termasuk bexagliflozin (Brenzavvy), dapagliflozin (Farxiga), empagliflozin (Jardiance), dan juga ertugliflozin (Steglatro), yang digunakan membantu mengontrol gula darah tinggi.

Inhibitor enzim pengonversi angiotensin (ACE) dapat membantu memperlambat perkembangan kerusakan ginjal. Meskipun ACE inhibitor – termasuk ramipril (Altace), quinapril (Accupril), dan juga lisinopril (Prinivil, Zestril) – biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi juga permasalahan medis lainnya, obat ini kerap diberikan terhadap penderita diabetes mellitus untuk menjaga dari komplikasi, meskipun tekanan darahnya normal.

Penghambat reseptor angiotensin (ARB) kerap kali dapat diberikan apabila Anda mengalami efek samping akibat pemanfaatan penghambat ACE.

Jika tiada diobati, ginjal akan terus mengalami kegagalan fungsi juga banyak besar protein dapat terdeteksi di urin. Gagal ginjal stadium lanjut memerlukan perawatan dengan dialisis atau transplantasi ginjal.

(Sumber:SindoNews)