Menginap pada Kulon Progo, Ganjar Teringat Ibunya Gara-gara Hal Hal ini

Menginap pada Kulon Progo, Ganjar Teringat Ibunya Gara-gara Hal Hal ini

Infocakrawala.com – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo kembali menginap dalam rumah warga. Kali ini, rumah milik Sudarsih warga Dusun Jabolawang, Desa Pagerharjo Kulonprogo yang menjadi lokasi Ganjar menginap.

Disana, mantan Gubernur Jawa Tengah itu sempat mengenang kembali masa kecilnya dalam Desa. Apalagi pada waktu berada dalam dapur tungku milik Sudarsih yang dimaksud mirip sekali dengan dapur di tempat rumahnya dulu.

Suami Siti Atikoh itu juga teringat kembali dengan Ibunya, Sri Suparmi yang sudah pernah wafat pada maret 2015. Rupanya waktu kecil, ia kerap menanti Ibunya memasak sambil nongkrong di tempat dapur.

Selvi Ananda kemudian Gibran Makan Sepiring Berdua: Duduknya Mantu Jokowi Anggun Banget

Viral SBY Makan Mie Instan, Auranya Curi Perhatian: Ditinggal Ibu Ani, Seperti Tak Semangat

Gibran Belum Move On Kirab Kebangsaan di area Semarang, Publik: Jateng Tetap Banteng

“Jadi keinget ibu. Soalnya dapur pada rumah dulu seperti ini. Dan seneng banget nongkrong pada dapur nungguin ibu masak,” kata Ganjar di dalam Instagram, dikutipkan Selasa.

Ia pun mengucapkan terima kasih terhadap Sudarsih yang mana telah mengizinkannya menginap. Ganjar juga berterima kasih untuk seluruh warga yang dimaksud sudah pernah menyambutnya dengan penuh kehangatan.

“Maturnuwun nggih Mbah Sudarsih sudah ada mengizinkan saya nginep di area ndaleme panjenengan. Angler tenan. Apalagi ada klambunya. Wah anget. Sedulur-sedulurku warga Dusun Jabolawang, Desa Pagerharjo Kulonprogo, maturnuwun nggih sampun dikancani jagongan,” kata Ganjar.

Selain menginap dalam rumah warga, Ganjar juga sempat bertemu dengan kelompok perempuan, anak-anak, juga penyandang disabilitas. Disana, ia menyampaikan visi serta misi Ganjar-Mahfud untuk menyuarakan kesetaraan bagi seluruh kalangan pada Indonesia.

“Setiap kali kita menyiapkan rancangan pembangunan, maka rutin kali ada yang digunakan tertinggal. Siapa mereka? Tim perempuan rutin tertinggal, anak-anak banyak tertinggal, lanjut usia rutin tertinggal, khusus adalah kawan-kawan penyandang disabilitas. Maka, marilah kita perhatikan agar kesetaraan itu ada, termasuk di pendidikan,” kata Ganjar, Minggu.

Menurut Ganjar, untuk penyandang disabilitas, secara konsep lalu teori, perencanaan konstruksi ke depan yang digunakan inklusif terhadap kelompok yang dimaksud tak sulit untuk direncanakan. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia mengaku sudah belajar untuk para penyandang disabilitas agar pemerintah lebih lanjut arif pada merancang pembangunan, sehingga dapat menyejahterakan mereka.

“Ini (penyandang disabilitas) harus dengan tindakan khusus, tiada sanggup disamakan dengan yang tersebut lain,” ucapnya.

Maka menurut Ganjar, penyandang disabilitas perlu mendapatkan perlakuan khusus pada akses transportasi, evakuasi diri, pendidikan, keterampilan, pengembangan diri, hingga akses terhadap permodalan.

“Inilah yang tersebut menjadi perhatian kita dan juga kawan-kawan dari penyandang disabilitas, dia menyampaikan masukan terhadap saya. Masih banyak yang dimaksud harus dikoreksi, termasuk tadi saya mengaku salah lantaran setiap kami di area panggung, kami berpidato, kami gegap gempita selalu ada yang mana teriak-teriak (dari kalangan disabilitas yang tiada dapat mendengar). Saya sedih pada mengenai itu, maka tadi ada salah satu yang digunakan mengingatkan, maka kadang-kadang kami membayar dengan hal yang mana sederhana, kami turun dan juga merekan minta foto, rasanya itu telah senang,” ungkap dia.

(Sumber: Suara.com)