Bisnis  

Mobil Listrik Laris Manis, PLN Diminta Perbanyak SPKLU

Mobil Listrik Laris Manis, PLN Diminta Perbanyak SPKLU

Infocakrawala.com – Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengapresiasi upaya PT PLN (Persero) pada mengakselerasi habitat kendaraan listrik pada Tanah Air.

“Apresiasi yang dimaksud patut diberikan untuk BUMN listrik lantaran sudah berhasil mengikuti perkembangan berhadapan dengan tingginya animo publik terhadap EV cenderung semakin meningkat,” kata Yannes disitir Hari Jumat (26/1/2024).

Hingga akhir tahun 2023, Pembelian kendaraan listrik roda empat berjumlah sekitar 17 ribu unit. Jumlah yang disebutkan tambahan tinggi sekitar 33% melebihi pembelian Desember 2022. Hingga pada waktu ini kendaraan listrik roda empat dalam tanah air jumlahnya hampir 30ribuan unit.

Menurut Yannes upaya PLN di menghadirkan 624 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga 2023 menjadi peran sentral pada memenuhi peningkatan animo warga terhadap kendaraan listrik.

Meningkatnya total SPKLU tersebut, paparnya, dapat menumbuhkan rasa kepercayaan warga untuk beralih menggunakan kendaraan listrik khususnya dengan kemudahan pengisian daya yang mana semakin tersedia.

“Hal ini tentunya menjadi sinyal positif terhadap peningkatan kendaraan listrik pada Indonesia,” kata Yannes.

Pada total SPKLU yang dimaksud PLN sediakan, konsumsi listrik yang tersebut diserap oleh EV sepanjang 2023 mengalami peningkatan signifikan. Peningkatannya hampir 6 kali lipat mencapai 2.464.825 kilowatt hour (kWh) berbeda dengan 2022 sebesar 436.656 kWh.

Selain SPKLU, sebanyak 3.729 unit layanan home charging sudah berhasil terpasang selama 2023 atau meningkat 5 kali lipat dari 2022. Secara total, home charging yang dimaksud ketika ini terhubung dengan listrik PLN sebanyak 4.610 unit. Adapun, total pemakaian daya listrik pelanggan khusus home charging pada 2023 sebesar 2.937 MWh atau meningkat tambahan dari 7 kali lipat jika dibandingkan dengan dengan 2022 sebesar 399 MWh.

Dalam konteks ini, paparnya, PLN sebagai penyedia listrik nasional memiliki peran penting di mengupayakan animo publik terhadap EV yang dimaksud dengan terus mempercepat memulai pembangunan serta meningkatkan ketersediaan SPKLU di dalam berbagai wilayah untuk memudahkan pengguna EV.

Yannes yang tergabung di Tim Keilmuan Manusia kemudian Desain Sistem Industri serta pasukan Kendaraan Listrik ITB menganggap bahwa PLN telah lama berhasil menangkap potensi industri dengan memperhatikan berbagai faktor sosial ekonomi.

“Bisnis PLN telah terjadi memperhatikan faktor-faktor seperti kesadaran akan inovasi iklim, pembaharuan teknologi, dan juga kebijakan pemerintah yang digunakan menyokong pemakaian EV dalam tingkat masyarakat,” kata Yannes.

Untuk itu, Yannes mengatakan, PLN harus terus mempercepat serta memperluas pengerjaan serta total SPKLU pada seluruh Indonesia, khususnya dalam daerah-daerah yang dimaksud belum terjangkau. Penyediaan infrastruktur yang dimaksud memadai akan memberikan kemudahan kemudian kenyamanan bagi pengguna EV.

Selanjutnya, kata Yannes, untuk PLN juga mampu bekerja mirip dengan pihak-pihak lain, seperti produsen EV demi pembangunan standar soket untuk efisiensi biaya pembuatan SPKLU. “Adapun untuk menyokong pengaplikasian EV, PLN juga dapat bekerja serupa dengan pemerintah daerah, produsen, hingga komunitas EV di tempat Indonesia.” katanya.

PLN juga harus terus meningkatkan porsi energi terbarukan pada bauran produksinya. Dengan demikian, pemakaian EV juga bergabung berkontribusi menghurangi emisi gas rumah kaca.

“Selebihnya, dengan dukungan penuh dari PLN, Indonesia diharapkan dapat menjadi bursa EV terbesar di dalam ASEAN,” pungkasnya.

(Sumber: Suara.com)