Infocakrawala.com – Politisi senior Partai Demokrat Andi Mallarangeng tertawa puas mengamati momen Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjabat tangan dengan Kepala Staf Presiden, Moeldoko.
Keduanya bersalaman pada waktu hadir di area sidang kabinet paripurna di tempat Istana Negara Ibukota Indonesia pada Mulai Pekan (26/2). Momen AHY berjabat tangan dengan Moeldoko ini pun jadi perhatian rakyat dalam jaringan media sosial.
AHY kemudian Moeldoko seperti pantauan Suara.com berjabat tangan sebelum sidang kabinet dimulai. Tampak pada foto, AHY juga Moeldoko sama-sama melemparkan senyum ke arah kamera.
Baca Juga:
- Prediksi Yusril Jika Kubu Ganjar juga AMIN Gugat Pilpres ke MK, Begini Jadinya
- KPK Bongkar Modus Ahmad Muhdlor Cs Sunat Dana Insentif ASN Sidoarjo Hingga 30 Persen
- Ekspresi Kocak Mayor Teddy yang tersebut Batal Salaman dengan Hercules: Udah Tau Tangan Palsu Pakai Digeplak Lagi
Andi Mallarangeng pada unggahan akun Instagram pribadinya pun bergabung mengomentari momen ini. Andi mengawali momen itu dengan tertawa puas.
Tanpa menyampaikan nama Moeldoko, Andi mengungkapkan bahwa sosok yang Moeldoko dongkel sebagai ketum partai sah pada waktu ini menjadi menteri di area kabinet.
“Hahaha…akhirnya ketemu juga menjauhi sidang kabinet. Yang mau beliau dongkel, yang tersebut mau ia begal partainya, sekarang ada pada depannya, sebagai menteri kabinet, dan juga sebagai Ketum Partai Demokrat yang sah,” tulis Andi seperti dikutip.
“Lihat senyummya, bagaimana menurut Anda?” tanya Andi.
Andi Mallarangeng kemudian menegaskan bahwa AHY sebagai Menteri ATR/BPN siap bekerjasama dengan menteri-menteri lain di dalam kabinet Jokowi.
Namun ditegaskan Andi bahwa apa yang tersebut pernah diadakan oleh Moeldoko tiada akan pernah dilupakan apalagi dimaafkan oleh para kader partai Demokrat.
“Sebagai menteri kabinet, Mas AHY siap bekerjasama dengan semua pembantu presiden. But make no mistake, we don’t forgive and we don’t forget. We just put it aside,” ungkapnya.
Seperti diketahui, AHY sempat dibuat pusing tujuh keliling oleh ulah Moeldoko. Moeldoko sempat berupaya mengkudeta kepemimpinan AHY pada Partai Demokrat.
Bahkan Moeldoko menyebabkan pasukan untuk merebut kepemimpinan Partai Demokrat melalui jalur hukum.
