Bisnis  

Para Menteri Jokowi Mau Mundur, Luhut: Silakan! Ditawarin Nggak Mundur-mundur

Para Menteri Jokowi Mau Mundur, Luhut: Silakan! Ditawarin Nggak Mundur-mundur

Infocakrawala.com – Para Menteri Jokowi Mau Mundur, Luhut: Silakan! Ditawarin Nggak Mundur-mundur

Menteri Koordinator Lingkup Kemaritiman dan juga Penanaman Modal (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengakses kata-kata mengenai isu para menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mundur.

Luhut pun mempersilahkan apabila ada menteri yang ingin mundur.

“Silakan aja mundur. Sudah ditawarin mundur nggak mundur-mundur,” kata Luhut singkat di dalam Kantornya, Ibukota Indonesia pada hari terakhir pekan (26/1/2024).

Asal tahu belaka ketika ini santer banyak menteri akan meninggalkan Kabinet Indonesia Maju, yang mana paling santer adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono lalu Menkopolhukam Mahfud MD.

Namun Luhut melakukan konfirmasi hingga pada waktu ini belum ada menteri yang resmi mengajukan pengunduran diri, termasuk juga Sri Mulyani.

“Nggak Ada! Saya masih ketemu baik kok,” katanya.

Isu mundurnya beberapa menteri ini pertama kali diungkapkan oleh ekonom senior Faisal Basri di sebuah diskusi. Faisal bahkan mengungkapkan Sri Mulyani adalah menteri Jokowi yang tersebut paling siap mundur.

“Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah ada gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing,” klaim Faisal pada Political Economic Outlook 2024 pada Tebet, Jakarta.

Yah dukungan Jokowi di konstetasi urusan politik Pemilihan Umum 2024 terhadap pasangan Prabowo Subianto lalu Gibran Rakabuming Raka menjadi alasan utama.

Tak belaka itu Faisal juga menyatakan Sri Mulyani serta Prabowo juga kerap berbeda pendapat, khususnya untuk hambatan anggaran.

“Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan kesempatan ini segera insyaallah jadi pemicu yang tersebut dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Area Ekonomi, Keuangan, dan juga Industri Ginandjar Kartasasmita) serta 13 menteri lainnya mundur di area zaman Pak Harto (Presiden Soeharto),” sambungnya.

Dalam acara inisiatif Closing Bell CNBC Indonesia, Faisal mengungkapkan kabar para menteri teknokrat untuk mundur merupakan hal yang mana logis oleh sebab itu teknokrat orang yang mana mempunyai nilai etik kemudian moral yang mana kuat, baik itu sektor ekonomi seperti Sri Mulyani, maupun nonekonom seperti Basuki.

“Teknokrat itu miliki standar etika tidaklah tertulis. Jadi kalau beliau diminta oleh atasannya yang digunakan akhirnya melanggar aturan, ia bilang ‘sorry nggak mau, tiada bisa, kalau bapak mau terus atau ibu mau terus silakan saya mundur. Itu biasa di dalam mana-mana,” tuturnya.

Faisal Basri mengatakan standar nilai yang tersebut mengganggu perasaan para menteri teknokrat ialah terlalu banyaknya intervensi yang digunakan masuk di tugas serta fungsi dia untuk kepentingan urusan politik tertentu. Apalagi yang dimaksud terkait dengan penyelenggaraan anggaran negara.

“Jadi Pak Jokowi ini ingin keliling Indonesia 2024 lebih lanjut intens, bagikan apalah gitu ya, ‘wah itu anggarannya belum ada di tempat APBN’, ‘tapi uangnya ada?’ diusahakan pak,’ ‘laksanakan’. Itu kan kalau diadakan crime, sebab setiap sen dari APBN itu harus persetujuan, nggak bisa jadi dijumbalit-jumbalitkan begitu, nah mulai resah teman-teman ini,” beber Faisal.

(Suber: Suara.com)