Bisnis  

Pasca Tragedi KA Turangga, Menhub Jaminan 6 Perubahan: Reformasi SDM Hingga Sinyal Kereta

Pasca Tragedi KA Turangga, Menhub Pemastian 6 Perubahan: Reformasi SDM Hingga Sinyal Kereta

Infocakrawala.com – Penyebab kecelakaan Kereta Api Turangga di area Cicalengka, Bandung pada hari terakhir pekan (5/1/2024) lalu, menurut Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi, salah satunya mungkin saja oleh sebab itu tiada sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) oleh manusia.

Dugaan itu ia sampaikan, selain beberapa faktor lain yang tersebut menjadi penyulut kecelakaan kereta api yang tersebut menelan korban jiwa tersebut.

Menhub menambahkan, ketika ini pihaknya telah mempunyai rencana penanganan pasca kecelakaan kemudian dilaporkan terhadap Presiden Jokowi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana melakukan reformasi sumber daya manusia sebagai solusi jangka pendek.

Selain itu juga restrukturisasi internal, pengembangan SOP baru kereta api, evaluasi sistem jalur tunggal lalu sistem persinyalan operasional kereta.

“Berkaitan dengan sinyal (yang) masih manual. Bagaimana caranya, tahun anggaran ini kita akan selesaikan semua berkaitan dengan sinyal, khususnya dalam Jawa,” katanya.

Kecelakaan KA Turangga vs KA Commuterline Bandung Raya (Twitter/jalur5_)
Kecelakaan KA Turangga vs KA Commuterline Bandung Raya (Twitter/jalur5_)

Sebagai informasi, insiden kecelakaan KA Turangga terjadi pada hari terakhir pekan (5/1) sekitar pukul 06.03 WIB, pada mana KA Turangga yang digunakan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Bandung bertabrakan dengan KA lokal Bandung Raya yang tersebut berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.

Dalam insiden tersebut, keempat korban tewas merupakan petugas PT KAI (Persero), sementara seluruh penumpang dari KA Turangga (287 orang) juga KA Baraya (191 penumpang) selamat.

Kecelakaan KA sekarang kerap terjadi di empat bulan terakhir. Kejadian pertama tercatat pada 17 Oktober lalu, melibatkan Kereta Api Argo Semeru. Kecelakaan kedua terjadi pada awal Januari, melibatkan Kereta Api Turangga dan juga KA Lokal Bandung Raya yang dimaksud menyebabkan empat orang tewas.

Insiden ketiga terjadi pada Hari Minggu (14/01), di tempat mana sebuah kereta anjlok di tempat Stasiun Tanggulangin.

Menyikapi rangkaian insiden tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, Risal Wasal, mengungkapkan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi. Evaluasi ini tidak ada hanya sekali untuk mengidentifikasi penyebab, tetapi juga untuk mencari solusi terbaik agar kejadian sejenis tiada terulang dalam masa depan.

Wasal menegaskan bahwa DJKA terus meningkatkan infrastruktur jalur kereta api serta merancang jalur ganda untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan, serta keamanan perjalanan kereta api.

(Sumber: Suara.com)