Bisnis  

Pelibatan Inovator Muda Diharapkan Mempercepat Pembangunan Berkelanjutan

Pelibatan Inovator Muda Diharapkan Mempercepat Pembangunan Berkelanjutan

Infocakrawala.com – JAKARTA – Sebanyak 16 pasukan inovator muda dari 15 perusahaan di area Indonesia akan menciptakan pengembangan baru untuk mencapai perkembangan yang dimaksud berkelanjutan di inisiatif Sustainable Development Goals Innovation atau SDGI Accelerator untuk Profesional Muda tahun 2024. Setiap regu didorong menciptakan pembaharuan yang tersebut bukan belaka demi tujuan keberlanjutan perusahaan, tetapi juga bagi negara.

Program yang tersebut memasuki tahun kedua ini kembali diselenggarakan Indonesia Global Compact Networks (IGCN) selama enam bulan dari Februari sampai September 2024. Badan Studi dan juga Inovasi Nasional (BRIN) juga terlibat menjadi pusat perubahan untuk meyakinkan aktualisasi kemudian keberlanjutan dari hasil-hasil pengembangan yang dimaksud dibuat. Para inovator muda akan dipandu menjalankan penelitian merekan untuk memberikan hasil yang inovatif.

“Di IGCN kami percaya bahwa SDGI akan berperan penting untuk mengupayakan kami memanfaatkan praktik usaha nasional dengan memberikan pendekatan juga solusi baru dan juga inovatif terhadap dunia ekonomi,” kata Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyonodi, pada Kantor BRIN, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Ketika inisiatif ini selesai pada bulan September 2024, enam regu dengan pengembangan terbaik akan miliki jaringan global yang digunakan terdiri dari para profesional muda anggota Global Compact. Ini adalah adalah kesempatan unik yang tersebut ditawarkan untuk para anggota pada jaringan Global Compact Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dari pertemuan global itu, para inovator dapat mengimplementasikan ilmunya ke perusahaan lokal. Realisasi pengembangan itu wajib berdasar pada 10 prinsip dalam bidang hak asasi manusia (HAM), seperti proteksi HAM yang dimaksud dinyatakan secara internasional kemudian menegaskan pekerja tiada terlibat di pelanggaran HAM. Kemudian dalam bidang tenaga kerja, perusahaan menjunjung tinggi kebebasan berserikat, menghapus kerja paksa, kerja anak, serta diskriminasi.

Dalam bidang lingkungan, perusahaan wajib memperkuat pendekatan kehati-hatian terhadap tantangan lingkungan, salah satunya keanekaragaman hayati, memasarkan tanggung jawab lingkungan, kemudian mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Terakhir, perusahaan harus melawan korupsi pada segala bentuk, termasuk pemerasan lalu penyuapan.

Adapun 15 perusahaan yang digunakan terlibat tahun ini adalah PT Bank Jago, PT Domas Agrointi Prima, Dynapack Asia, HHP Law Firm, PT Indah Kiat Pulp and Paper, PT Kalbe Farma, PT MMS Group Indonesia, PT Mowilex Indonesia, PT Paragon Technology and Innovation, PT Pertamina Hulu Energy, PT Pertamina International Shipping, PT Prasadah Pamunah Limbah Industri, PT Samudera Indonesia, PT Singaland Asetama, kemudian PT TBS Energi Utama.

Tim yang dimaksud dikirimkan perusahaan-perusahaan ini memiliki latar keahlian yang beragam, mulai dari departemen operasional, sustainability, komunikasi serta tanggung jawab sosial, teknologi informasi, hingga bagian legal. Mereka akan diberikan pengetahuan persoalan SDGs yang mana komprehensif lewat berbagai modul, webinar internasional, lokakarya pelatihan lokal, pendampingan, studi tindakan hukum langsung, sesi interaktif dengan rekan kerja juga pakar, juga aktivitas riset.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, SDGs menjadi salah satu elemen utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Oleh sebab itu, kapasitas riset kemudian perubahan untuk mencapai daya saing di tempat tingkat global harus terus ditingkatkan.

“Kami percaya hal ini akan mengaktifkan para profesional perusahaan muda, untuk memikirkan kembali model kegiatan bisnis tradisional lalu membuka potensi usaha baru,” kata dia.

Economic and Social Commission for Asia and the Pacific 2022 melaporkan pencapaian SDGs di tempat kawasan Asia Pasifik diperkirakan menyeberangi tahun 2030 yang mana berarti target akan bergeser. Selain akibat pandemi serta ketidakstabilan geopolitik, pencapaian SDGs juga menghadapi tiga krisis yang mana mengancam masa depan dunia, yakni pembaharuan iklim, polusi, serta hilangnya keanekaragaman hayati.