Pemuda Indonesia Desak Mesir kemudian Yordania Buka Perbatasan untuk Kepedulian Manusia

Pemuda Indonesia Desak Mesir kemudian Yordania Buka Perbatasan untuk Kepedulian Orang

Infocakrawala.com – JAKARTA – For You Palestine (FYP) yang tersebut terdiri dari para pemuda Indonesia mendesak Mesir dan juga Yordania segera merealisasikan resolusi Dewan Keselamatan (DK) PBB dengan membuka seluas-luasnya pintu perbatasan guna permintaan memperluas aliran bantuan kemanusiaan serta menguatkan pemeliharaan warga sipil dalam seluruh Jalur Gaza. Salah satu desakan FYP itu mencermati juga merespons kondisi tragis pada Gaza, Palestina yang digunakan masih berlangsung hingga pada waktu ini.

Koordinator Aksi For You Palestine (FYP) Muhammad Syauqi Hafiz mengungkapkan bahwa Resolusi Dewan Keselamatan PBB Nomor 2728 yang sudah pernah disepakati pada Senin, 25 Maret 2024 menjadi dasar tak terbantahkan bagi segenap negara dan juga rakyat sedunia untuk segera menyelamatkan rakyat Kawasan Gaza dari kehancuran juga menghentikan kejahatan genosida Israel.

Syauqi menuturkan, tuntutan agar dijalankan gencatan senjata dalam bulan Ramadan yang dihormati oleh semua pihak, yang mengarah terhadap gencatan senjata berkelanjutan, menuntut pembebasan semua sandera segera dan juga tanpa syarat, memverifikasi akses kemanusiaan untuk memenuhi keinginan medis kemudian keinginan kemanusian lainnya, dan juga tuntutan lebih tinggi lanjut agar para pihak mematuhi kewajiban berdasarkan hukum internasional yang berkaitan dengan tahanan.

“Itu merupakan poin-poin resolusi yang dimaksud disepakati kemudian wajib dilaksanakan,” jelas pemuda yang karib disapa Syauqi ini pada waktu memberikan orasi dalam depan Kantor Kedutaan Yordania, kawasan SCBD Senayan, DKI Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024).

Tak kalah mendesaknya keperluan memperluas aliran bantuan kemanusiaan serta meningkatkan kekuatan pemeliharaan warga sipil dalam seluruh Jalur Gaza, dan juga menegaskan kembali tuntutan untuk menyingkirkan segala hambatan terhadap bantuan kemanusiaan di skala besar, sesuai hukum humaniter internasional dan juga khususnya yang ditekankan oleh Resolusi 2712 (2023) serta 2720 (2023).

Namun, resolusi DK PBB yang tersebut disambut pihak pejuang perlawanan Palestina, dengan menyatakan kesiapan lalu kesediaannya melegakan para warga negeri Israel yang ditahan, justru Penjajah negara Israel malah melakukan pembangkangan dengan mengecam resolusi tersebut. “Bahkan semakin bertambah serangan pembantaian rakyat Gaza,” kata Syauqi.

Dia menambahkan, indikasi pembangkangan negara Israel berhadapan dengan Resolusi PBB kembali dipertontonkan, bahkan cuma beberapa jam setelahnya Resolusi DK PBB itu diterbitkan. Penjajah negara Israel melakukan aksi serangan genosida secara brutal dengan menghujani pengungsian Rafah (wilayah selatan Gaza, Palestina) dengan bom-bom rudalnya, yang dimaksud menyebabkan makin bertambahnya korban dari kalangan sipil yang tersebut sebagian besarnya adalah perempuan lalu anak-anak.

“Hal Ini adalah jelas mempertontonkan sikap tiada menghormati bahkan membangkang terhadap Resolusi DK PBB yang mana baru sekadar diterbitkan, sekaligus menambah catatan pelanggaran HAM serta hukum internasional oleh Israel,” ujar Syafiq.

Alhasil kondisi di tempat sekitar Rafah, RS Al Shifa, maupun lokasi-lokasi lainnya dalam Kawasan Gaza ketika ini sangat berbahaya bagi semua nyawa rakyat Palestina. Anak-anak, perempuan, orang tua, di tempat luar atau di tempat pada rumah menjadi sasaran empuk persekusi juga pembunuhan brutal penjajah Israel.