Bisnis  

Penerapan BMAD Diyakini Tak Akan Dongkrak Harga Tekstil Lokal

Penerapan BMAD Diyakini Tak Akan Dongkrak Harga Tekstil Lokal

Infocakrawala.com – JAKARTA – Wacana pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) untuk menekan impor dikhawatirkan dapat menimbulkan nilai tukar barang tekstil pada negeri akan semakin mahal. Namun, para pelaku bisnis bidang tekstil juga barang tekstil (TPT) berpendapat lain.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana mengatakan, kebijakan BMAD pada tekstil dan juga produk-produk tekstil (TPT) berbentuk pakaian atau garmen jadi ini diproyeksi tidak ada akan berdampak pada naiknya biaya produk-produk lokal Indonesia.

“Ada pertanyaan bahwa apakah dengan menerapkan BMAD yang mana tinggi akan menyebabkan produk-produk lokal menjadi mahal sehingga bukan terjangkau publik, proyeksi kami bukan akan terjadi,” tegasnya di dalam Jakarta, Akhir Pekan (7/7/2024).

Dia optimistis para produsen TPT lokal dapat bersaing secara sehat. Dengan demikian, para produsen menurutnya akan efisien sehingga nilai komoditas dapat dijaga.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB), Nandi Herdiaman menjelaskan maraknya PHK lalu tutupnya perusahaan lapangan usaha TPT adalah imbas dari bebas masuknya item impor tekstil secara ilegal. Dia menyebutkan barang-barang tekstil ilegal, salah satunya item pakaian jadi, begitu bebas di dalam lingkungan ekonomi luring maupun daring.

“Pemerintah telah sangat paham bahwa penyulut PHK juga penutupan pabrik adalah oleh sebab itu maraknya praktik impor ilegal yang dimaksud melibatkan pejabat/pegawai kementerian, importir nakal, hingga aparat penegak hukum,” tandasnya.