Pengamat Angka Jusuf Hamka Tidak Sepenuhnya Diterima oleh KIM

Pengamat Angka Jusuf Hamka Tidak Sepenuhnya Diterima oleh KIM

Infocakrawala.com – JAKARTA – Pengamat Politik, Citra Institute, Efriza menilai sosok Jusuf Hamka tiada diterima oleh parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk pencalonan dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta. Menurutnya, adanya wacana Kaesang Pangarep-Jusuf Hamka hanya saja cek ombak saja.

“Majunya Jusuf Hamka diyakini juga tidak ada akan sepenuhnya diterima oleh barisan partai urusan politik pendukung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Contoh saja, Partai Demokrat mengajukan beberapa nama dari kader-kadernya yang tersebut potensial di tempat DKI Ibukota seperti Jansen Sitindaon, Mujipno, dan juga Ali Suharti,” kata Efriza, Hari Minggu (14/7/2024).

“Ini menunjukkan memang sebenarnya dinamika urusan politik tentang nama pasangan calon baik gubernur dan juga perwakilan gubernur masih cair. Menunjukkan Pasangan Calon Kaesang-Jusuf Hamka sekadar narasi tes ombak yang tersebut dijalankan oleh Partai Golkar,” sambungnya.

Menurutnya, Kaesang juga tiada tertarik dengan Jusuf Hamka di dalam pemilihan kepala daerah Jakarta. Menurutnya, Kaesang tambahan pas berpasangan dengan Ridwan Kamil lantaran popularitas serta elektabilitasnya lebih lanjut tinggi.

“Jika dicermati memang sebenarnya Kaesang meninjau dan juga mengamati kans kemenangannya lebih banyak besar jikalau dengan dengan Ridwan Kamil ketimbang dengan Jusuf Hamka. Sebab secara popularitas juga elektabilitas Ridwan Kamil lebih banyak menjanjikan dibandingkan dengan Jusuf Hamka, walaupun Ridwan Kamil berada di tempat sikap ketiga dari hasil survei di tempat DKI Jakarta,” kata Efriza.

Menurutnya, harus diakui Jusuf Hamka tidak ada begitu dikenal kemudian tidak ada disambut antusias oleh masyarakat. Sehingga, ini akan menimbulkan Kaesang malah menjadi dilematis.

Efriza mengatakan, bahwa Kaesang memang sebenarnya tambahan cocok dengan Ridwan Kamil. Hanya saja, Partai Golkar masih ragu sebab Ridwan Kamil adalah kader potensialnya yang tersebut akan diajukan di dalam Jawa Barat lantaran elektabilitasnya di tempat sikap puncak.

“Kondisi ini jelas yang digunakan menghasilkan Golkar tambahan memilih alternatif mengajukan Jusuf Hamka agar Kaesang yang dimaksud diajukan sebagai calon gubernur DKI Jakarta,” ucapnya.

Efriza menyebut, jikalau meninjau realitas urusan politik pada waktu ini, memang benar paling potensial adalah Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep dalam Jakarta. Harapan terhadap kedua nama ini akibat memang sebenarnya Ridwan Kamil mampu menandingi elektabilitas Anies sebab berada di dalam tiga besar survei elektabilitas.

“Di samping itu, nama Kaesang dianggap akan dapat meningkat elektabilitas dari Ridwan Kamil jikalau dipasangkan keduanya, sehingga presentase kemenangannya lebih banyak besar. Hanya saja, Ridwan Kamil dalam DKI Ibukota Indonesia maka Partai Golkar harus rela melegakan kemungkinan menang mudah di tempat Jawa Barat juga Jawa Barat diyakini akan dicengkram oleh Partai Gerindra,” jelasnya.