Infocakrawala.com – JAKARTA – Betty Pattikayhatu (67), warga jika Ambon, Provinsi Maluku menjadi korban mafia tanah yang mana diduga diadakan oleh oknum pada Direktorat Jenderal (Dirjen) ATR/BPN, oknum pegawai negeri sipil, serta oknum pegawai BUMN. Betty mempercayakan kasusnya untuk ditangani oleh Relawan Perempuan juga Anak (RPA) Partai Perindo.
Betty berharap, dengan RPA Perindo yang memberikan pendampingan, kasusnya sanggup diselesaikan di waktu sesingkat-singkatnya. “Harapan saya dengan RPA Perindo ini, melalui konferensi pers ini permasalahan saya bisa jadi diselesaikan pada jangka waktu yang mana sedekat-dekatnya. Apalagi mengingat Bapak Presiden (Jokowi) yang mempunyai inisiatif ini nanti di tempat bulan Oktober telah selesai masa jabatannya,” kata beliau dalam MNC Tower, Ibukota Indonesia Pusat, Hari Jumat (3/5/2024).
Betty sangat berharap dengan RPA Perindo, Partai Perindo yang dimaksud dipimpin oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo (HT) bisa jadi membantu menyelesaikan kasusnya. Terlebih, dirinya telah berupaya dengan melaporkan kasusnya ke polisi hingga kejaksaan.
“Saya telah lapor ke polisi, telah lapor ke berhadapan dengan Pak Menteri juga Pak Presiden tapi enggak digubris. Saya juga sudah ada lapor ke Jamintel, Jaksa Agung Muda Kejaksaan Agung,” jelasnya.
Sebelumnya, RPA Perindo memberikan pendampingan hukum terhadap Betty Pattikayhatu (67) warga Ambon, Provinsi Maluku. Betty merupakan korban mafia tanah yang mana diduga dilaksanakan oleh oknum di tempat Direktorat Jenderal (Dirjen) Agraria lalu Tata Ruang/Badan Perlindungan Nasional (ATR/BPN), oknum pegawai negeri sipil, serta oknum pegawai BUMN.
Ketua RPA Perindo Jeannie Latumahina menyatakan pihaknya akan datang berupaya agar korban bisa saja mendapatkan haknya kembali. “Kami berupaya sepenuhnya apa yang dimaksud menjadi hak daripada Ibu Betty yang mengalami berbagai penderitaan sebab penipuan ini dapat dibantu oleh RPA Partai Perindo dengan sebaik mungkin,” kata Jeannie dalam Kantor RPA Perindo, MNC Tower, Ibukota Indonesia Pusat, Hari Jumat (3/5/2024).
